Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Temanggung menerapkan program stimulus berupa pemberian paket kebutuhan pokok untuk meningkatkan jumlah pendonor yang merosot tajam pada pandemi virus corona baru (COVID-19) dalam beberapa pekan terakhir.Maka kami minta masyarakat untuk tetap mendonorkan darahnya karena pasien tidak bisa ditunda dan darah tidak bisa diproduksi pabrik
Petugas teknis Unit Donor Darah PMI Kabupaten Temanggung, Mulyono, di Temanggung, Senin, mengatakan penurunan pendonor darah sudah mulai terasa sejak pertengahan Maret 2020, terutama sejak ada Maklumat Kapolri dan imbauan pemerintah untuk melakukan kerja dari rumah.
Oleh karena itu, katanya, untuk kembali menarik minat orang untuk mendonorkan darahnya, PMI Temanggung membuat program stimulus berupa pemberian paket sembako.
"Sekarang ini stok darah banyak yang kosong, kalau pun ada sangat minim dan ada penurunan hingga 80 persen, biasanya saat normal setiap hari paling tidak bisa mendapat 15 kantong per hari bahkan lebih, sekarang paling hanya dapat tiga kantong per hari. Apalagi kita sekarang tidak bisa melakukan donor di luar markas PMI," katanya.
Program stimulus dengan pemberian paket sembako bagi pedonor juga karena ada target hingga akhir April 2020, PMI Temanggung harus bisa mendapat 500 kantong darah atau lebih. Hal itu karena ada pertimbangan untuk stok darah menghadapi Ramadhan yang biasanya juga sepi pendonor.
Baca juga: TNI sumbang 139 kantong darah, cegah kekurangan stok darah saat Corona
Dia menyebut hari ini mulai ada pendonor untuk golongan darah A tercatat 18 kantong, golongan darah B (2), golongan darah 0 (3), dan golongan darah AB (1).
"Kondisi tersebut sangat minim, karena tidak mencukupi untuk pasien yang membutuhkan transfusi seperti pasien thalasemia itu butuh empat sampai lima kantong per hari, di Temanggung Sabtu (4/4) kemarin saja ada enam pasien thalasemia. Maka kami minta masyarakat untuk tetap mendonorkan darahnya karena pasien tidak bisa ditunda dan darah tidak bisa diproduksi pabrik," katanya.
Warga Parakan, Kabupaten Temanggung, Ratna, usai mendonorkan darahnya mengaku biasa mendonorkan darahnya setiap tiga bulan sekali di PMI Temanggunug.
Namun, katanya, karena pandemi corona dan imbauan warga untuk tetap di rumah itu menjadi sedikit ganjalan.
Akan tetapi, begitu mengetahui adanya kekurangan stok darah PMI maka dirinya langsung tergerak untuk donor.
Baca juga: Menipis dampak COVID-10, Gubernur Aceh Ajak masyarakat donor darah
Baca juga: PMI Jember imbau masyarakat tetap donor di tengah pandemi COVID-19
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020