Qingming, festival tanpa perayaan

6 April 2020 21:39 WIB
Qingming, festival tanpa perayaan
Presiden China Xi Jinping (depan empat kiri) didampingi Perdana Menteri Li Keqiang (empat kanan) beserta jajaran pejabat tinggi pemerintahan dan pimpinan partai berkuasa mengheningkan cipta untuk menghormati para pejuang dan korban COVID-19 di pusat pemerintahan Zhongnanhai, Beijing, pada 4 April 2020 pukul 10.00 waktu setempat (09.00 WIB). ANTARA/HO-Xinhua/mii

Konferensi pers reguler libur pada 6 April 2020 dan akan digelar seperti biasanya pada 7 April

"Konferensi pers reguler libur pada 6 April 2020 dan akan digelar seperti biasanya pada 7 April."

Demikian pesan singkat yang diperoleh ANTARA dari Kantor Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China atau MFA pada Jumat (3/4) sore.

Tidak hanya MFA, semua perkantoran dan kegiatan industri, termasuk kantor perwakilan asing di China juga turut diliburkan sejak Sabtu (4/4).

Namun libur itu bukan lantaran adanya serangan gelombang kedua COVID-19 yang membuat China terpaksa menangguhkan kedatangan warga negara asing hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Libur itu terkait dengan Festival Qingming yang dirayakan secara tradisional oleh masyarakat China dengan mendatangi dan menziarahi serta membersihkan makam leluhur.

Bagi kaum peranakan China di Indonesia, Qingming dikenal dengan Cengbeng, perayaan dan tradisinya sama.

Baca juga: Halaman utama media China hitam-putih peringati perkabungan nasional
Baca juga: Festival Qingming di China jadi Hari Berkabung Nasional Corona


Namun Qingming tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada perayaan, tidak ada mudik. Sama persis dengan Tahun Baru Imlek dua bulan lalu, saat COVID-19 sedang menunjukkan puncak-puncak keganasannya di wilayah Daratan.

Meskipun demikian perayaan Qingming tahun ini tidak kehilangan makna, sama-sama mengenang sanak kerabat yang telah mendahului.

Adalah Dewan Negara selaku lembaga eksekutif di China yang memutuskan tanggal 4 April 2020 sebagai Hari Perkabungan Nasional untuk menghormati para pejuang COVID-19 dan ribuan korban meninggal dunia lainnya.

Presiden Xi Jinping didampingi Perdana Menteri Li Keqiang bersama jajaran pejabat tinggi dan pengurus teras Partai Komunis China (CPC) memimpin upacara perkabungan tersebut dari kawasan Zhongnanhai, ring I pusat pemerintahan Republik Rakyat China (PRC).

Mereka mengheningkan cipta bersama selama 3 menit pada Sabtu (4/4) siang mulai pukul 10.00 waktu setempat (09.00 WIB).

Bersamaan dengan itu, pesawat tempur terbang rendah di beberapa wilayah di China diiringi dengan raungan sirine mobil, kapal, dan kereta api. Durasinya sama, hanya 3 menit.

Bendera setengah tiang juga mulai berkibar di Lapangan Tian'anmen yang berseberangan dengan Kota Terlarang.

Kantor-kantor pemerintahan dan kantor perwakilan China di sejumlah negara turut mengibarkan bendera nasional mereka setengah tiang.

Dalam sehari itu pula semua media, baik yang dikelola pemerintah, partai penguasa, maupun swasta, tanpa terkecuali menurunkan foto-foto berita hitam-putih.

Kantor Berita Xinhua menurunkan foto hitam-putih upacara pengibaran bendera nasional di Lapangan Tian'anmen.

Demikian halnya portal berita China Plus yang dikelola oleh Radio Internasional China (CRI) menurunkan foto utama hitam-putih yang menggambarkan petugas kesehatan sedang menggotong pasien ke rumah sakit di Wuhan pada awal-awal wabah tersebut merebak.

China Daily, media cetak berbahasa Inggris terpopuler di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu, juga menurrunkan foto-foto hitam putih, baik peristiwa di dalam maupun luar negeri.

People's Daily memuat galeri foto hitam-putih tentang dimulainya aktivitas warga China setelah dua bulan lebih berhenti, sedangkan Global Times dengan foto hitam-putih karangan bunga berjejer di bawah tulisan peringatan kematian korban COVID-19 di Lapangan Tian'anmen. Kedua media tersebut dikelola oleh CPC, partai berkuasa di China.

Tidak ketinggalan pula ECNS, media daring yang didirikan oleh kalangan wartawan dan pengamat China di luar negeri juga menurunkan foto dan lini masa di halaman utamanya berwarna hitam-putih.

Caixin, portal berita populer yang dikelola secara independen oleh kalangan swasta yang berkantor pusat di Beijing menurunkan foto utama hitam putih bergambar kesibukan di salah satu kedai kopi berjaringan global di China.

Wabah COVID-19 momentum darurat kesehatan masyarakat terbesar dengan penyebaran tercepat dan paling sulit diatasi sejak berdirinya Republik Rakyat China pada tahun 1949, komentar salah satu media berpengaruh di China.

Virus tersebut telah membunuh sejumlah dokter profesional, pegawai pemerintahan, kader partai, tokoh dan pekerja di lingkungan masyarakat.

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) hingga Sabtu mencatat 81.639 warga dinyatakan positif COVID-19 dengan jumlah kematian sebanyak 3.326 orang.

Kontras
Hari Perkabungan Nasional memang hanya berlangsung pada Sabtu, namun libur Qingming berlanjut hingga Senin.

Namun suasananya jauh berbeda dengan Qingming tahun-tahun sebelumnya. Festival Qingming tahun ini lebih pada suasana keprihatinan massal.

Berdasarkan catatan ANTARA pada hari pertama perayaan Qingming 5 April 2019 terdapat 13,9 juta pemudik di China menggunakan jasa kereta api.

Hal itu memaksa operator kereta api setempat, CRC, menambah 551 rangkaian kereta untuk mengatasi kepadatan arus pemudik tersebut.

Sehari sebelumnya, CRC mengangkut 11,7 juta pemudik, sebanyak 2,4 juta di antaranya dilayani oleh CRC Biro Shanghai. Jumlah itu naik 8,7 persen.

Tidak hanya sektor transportasi, sektor pariwisata di seluruh pelosok China juga ketiban rejeki nomplok dari para pemudik Qingming.

Dalam tiga hari libur Qingming pada 5-7 April 2019, industri pariwisata China berhasil meraup 47,9 miliar yuan yang kalau dikurskan pada saat itu sekitar Rp101 triliun.

Menurut data Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China (MCT) pendapatan yang diraihnya pada tiga hari libur Qingming 2019 meningkat 13,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018.

Pada musim libur Qingming 2019 tercatat 112 juta kunjungan wisatawan domestik atau naik 10,9 persen dibandingkan 2018.

Penjualan tiket daring ke berbagai daerah di pelosok China juga mengalami tren peningkatan sebesar 55,2 persen, demikian MCT.

Sayangnya, momentum tersebut tidak terulang pada tahun ini. Angkutan massal dan jalan-jalan utama relatif sepi.

Kementerian Keamanan Publik China (MPS) mencatat bahwa dalam tiga hari terakhir sejak Sabtu (4/4), arus lalu lintas harian di 200 titik keramaian di seluruh pelosok Daratan, turun 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Oleh sebab itu, pada Festival Qingming tahun ini MPS tidak mendapatkan laporan adanya peristiwa kecelakaan lalu lintas.

Kontras dengan suasana festival serupa tahun lalu. Sebanyak tujuh pemudik tewas setelah mobil van yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan tunggal di wilayah Kabupaten Junlian, Provinsi Sichuan, pada 5 April 2019. 

Baca juga: Jelang Festival Qingming, Taiwan minta warga jalani tradisi di rumah
Baca juga: Pariwisata China Raup Rp101 Triliun Selama Qingming

 

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020