Inovio Pharmaceuticals pada Senin mengatakan bahwa Badan Obat-obatan dan Makanan AS (FDA) telah menerima pengajuan Investigational New Drug (IND) dari perusahaan tersebut atas INO-4800, calon vaksin DNA yang dibuat untuk mencegah infeksi COVID-19, membuka jalan untuk uji klinis Tahap 1 terhadap sukarelawan sehat yang dimulai pekan ini.
Studi Tahap 1 akan mendaftarkan 40 sukarelawan dewasa sehat di Philadelphia dan Kota Kansas, di mana penyaringan kandidat partisipan sudah berjalan, kata perusahaan.
Dosis pertama direncanakan pada Senin. Setiap partisipan akan menerima dua dosis INO-4800 selama empat pekan secara terpisah, dan respons kekebalan awal dan data keamanan dari studi ini diperkirakan pada akhir musim panas.
Baca juga: Konsorsium COVID-19 akan kembangkan alat deteksi, obat, dan vaksin
Baca juga: Madonna sumbang 1 juta dolar untuk bantu temukan vaksin corona
Uji praklinis tambahan, termasuk studi tantangan, akan berlanjut secara bersamaan dengan uji klinis Tahap 1, menurut perusahaan.
Studi tersebut merupakan langkah awal untuk melihat apakah vaksin itu cukup aman untuk uji yang lebih besar, yang diperlukan untuk membuktikan apakah itu akan melindungi. Bahkan jika penelitian itu sukses, maka diperkirakan akan menghabiskan setahun sebelum vaksin apa pun tersedia secara luas.
Uji keamanan pertama pada orang dari calon vaksin berbeda, yang dikembangkan oleh National Institutes of Health (NIH) AS dan perusahaan bioteknologi Moderna Inc, dimulai di Seattle bulan lalu.
Sejumlah kelompok penelitian di seluruh dunia sedang berusaha membuat vaksin melawan COVID-19 dengan menggunakan metode berbeda, dengan harapan setidaknya ada satu vaksin yang akan memberikan perlindungan.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Ujicoba vaksin corona pada manusia dilakukan September 2020
Baca juga: Australia daftarkan 4.000 petugas kesehatan untuk diuji vaksin virus
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020