Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes Sultra Hj Kartina Razak mengatakan dari hasil tes cepat COVID-19 yang dijalani oleh 48 orang wartawan di kota itu hasilnya dinyatakan negatif.
Baca juga: Layanan tes cepat COVID-19 sudah jangkau 2.747 warga di Kota Depok
"Dari hasil screening yang sudah kita lakukan, maka berdasarkan hasil pemeriksaan itu sebanyak 48 sampel yang diperiksa (jurnalis) yang menunggu sementara on proses (dua orang), dan Alhamdulilah semuanya negatif," katanya di hadapan puluhan jurnalis.
Meskipun demikian ia menyampaikan bahwa walaupun seseorang sudah melakukan deteksi dini dan sudah mengetahui statusnya, tapi ia meminta jangan terlalu senang, namun tetap melakukan pencegahan, melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta melakukan gerakan hidup bersih dan sehat.
Baca juga: Hasil tes cepat balita di Kendari dinyatakan positif COVID-19
Menurut dia, itu salah satu langkah yang efektif dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona sehingga nanti kita tidak akan tertular dan bisa memutuskan rantai penularan COVID-19 di Sultra.
Baca juga: Pemprov Kaltim sudah distribusikan bantuan alat tes cepat COVID-19
"Diharapkan agar masyarakat tidak perlu takut dan panik dengan adanya kasus (positif corona) justru dengan adanya kasus kita dapat obati, sehingga dapat memutuskan mata rantai penularan. Jadi kita deteksi, kita temukan, kita obati," pungkasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kominfo Sultra Syaifullah mengapresiasi langkah tim surveilans dan tim rapid test dari Dinas Kesehatan Sultra yang tergabung dalam gugus tugas penanganan COVID-19.
"Jadi sengaja kami dari Kominfo melakukan (rapid tes) agar teman-teman wartawan deteksi dini agar jangan ada wartawan yang positif covid-19. Oleh karena itu kita deteksi disini supaya wartawan clear and clean," ungkapnya.
Fadli Askar, salah seorang jurnalis media Zonasultra.com mengatakan sangat bersyukur dengan menjalani rapid test (tes cepat COVID-19) karena bisa mengetahui dirinya apakah positif atau negatif. Apalagi seorang jurnalis, kata dia,
"Ini sangat positif untuk melakukan deteksi dini terhadap kami pekerja media, karena pekerjaan kami sangat berisiko rentang (COVID-19) sebab setiap hari kami melakukan aktivitas bertemu dengan orang yang bisa jadi punya gejala bahkan positif (COVID-19), sehingga dengan ini kita bisa mengetahui diri kita," kayanya.
"Kalau misalnya positif untuk segera melakukan isolasi diri selama 14 hari dan berhenti sementara dari aktivitas peliputan, tapi ternyata hasilnya negatif sehingga kita bisa kembali melakukan peliputan, namun tetap menjaga kewaspadaan dengan mematuhi protokol kesehatan," tambahnya.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020