• Beranda
  • Berita
  • Taliban tunda perundingan dengan Afghanistan soal pertukaran tahanan

Taliban tunda perundingan dengan Afghanistan soal pertukaran tahanan

7 April 2020 13:31 WIB
Taliban tunda  perundingan dengan Afghanistan soal pertukaran  tahanan
Penandatanganan Kesepakatan untuk Perdamaian Afghanistan atau Comprehensive Peace Agreement (CPA) antara Amerika Serikat dan Taliban di Doha, Qatar, Sabtu (29/2/2020). ANTARA/HO Kemlu RI/am.

Kami meminta Taliban untuk tidak menyabotase proses tersebut dengan membuat alasan seperti sekarang


Taliban pada Selasa memutuskan untuk menangguhkan perundingan dengan pemerintah Afghanistan mengenai pertukaran tahanan, yang merupakan langkah utama dalam pembicaraan damai yang ditengahi oleh Amerika Serikat setelah negara itu menyetujui pakta penarikan pasukan dengan militan Taliban.

Suhail Shaheen, juru bicara kantor politik kelompok Taliban di Qatar, di Twitter mengatakan bahwa tim teknis tidak akan berpartisipasi dalam "pertemuan sia-sia" dan pembebasan tahanan mereka sedang "ditunda karena satu dan lain hal".

Pakta yang dibuat akhir Februari antara Amerika Serikat dan Taliban, di mana pasukan internasional yang dipimpin AS akan mundur dengan imbalan jaminan keamanan Taliban, adalah peluang terbaik untuk mengakhiri perang selama 18 tahun.

Namun, proses perdamaian bergantung pada pembicaraan antara pemerintah Afghanistan yang didukung AS dan para militan Taliban.

Baca juga: Afghanistan, Taliban mulai pertukaran tawanan di tengah "lockdown"
Baca juga: 27 personel keamanan Afghanistan tewas dalam serangan Taliban


Pertukaran tahanan dimaksudkan untuk membangun kepercayaan antara kedua pihak untuk perundingan perdamaian tersebut.

Seorang juru bicara pemerintah Afghanistan mengatakan akan terus mengerjakan rencana pembebasan tahanan.

"Kami meminta Taliban untuk tidak menyabotase proses tersebut dengan membuat alasan seperti sekarang," kata Javid Faisal, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Afghanistan di Kabul.

Penangguhan pembicaraan oleh Taliban dapat menyebabkan peningkatan aksi kekerasan, yang pada gilirannya dapat mengancam rencana penarikan pasukan Amerika Serikat, yang adalah tujuan utama Presiden Donald Trump.

Tim Taliban yang terdiri atas tiga anggota tiba di Kabul bulan lalu dari Qatar untuk memulai proses pertukaran tahanan. Pekan lalu, para pejabat Afghanistan mengatakan mereka akan membebaskan 100 tahanan Taliban yang sakit atau berusia di atas 50 tahun.

Sebagai gantinya, Taliban diminta untuk membebaskan 20 anggota pasukan keamanan Afghanistan. Pada akhirnya kedua belah pihak akan bertujuan untuk membebaskan 6.000 tahanan yang mereka pegang.

Menteri luar negeri AS Mike Pompeo menilai kedatangan tim Taliban di Kabul sebagai kabar baik.

Terlepas dari pandemi virus corona, Pompeo bulan lalu melakukan perjalanan ke Kabul dan ibu kota Qatar - Doha - dalam upaya untuk mendorong maju proses pembebasan tahanan.

Para pejabat pemerintah Afghanistan mengatakan Taliban menuntut pembebasan komandan senior yang terlibat dalam beberapa serangan paling ganas dalam beberapa tahun terakhir.

Sumber: Reuters

Baca juga: Aksi teror tewaskan 25 orang di kuil Sikh Afghanistan
Baca juga: Menlu Pompeo tiba di Kabul di tengah pandemi corona

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020