• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah siapkan bansos untuk 4,1 juta orang di Jabodetabek

Pemerintah siapkan bansos untuk 4,1 juta orang di Jabodetabek

7 April 2020 15:11 WIB
Pemerintah siapkan bansos untuk 4,1 juta orang di Jabodetabek
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik Kepala BKF dan Direktur LMAN di Jakarta, Jumat (3/4/2020). ANTARA/HO Humas Kemenkeu/am.
Pemerintah menyiapkan bantuan sosial bagi 4,1 juta orang di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) sebesar Rp600 ribu per orang karena dampak pandemi COVID-19.

"Di Jabodetabek yang selama ini disampaikan Gubernur DKI 3,7 (juta jiwa), dari jumlah itu 1,1 juta jiwa dibayar pemerintah provinsi DKI atau dikonversi menjadi keluarga adalah 1,2 juta keluarga (dari 3,7 juta jiwa, red) yang di DKI saja," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di kantornya di Jakarta, Selasa.

Sri Mulyani menyampaikan hal tersebut melalui video conference setelah mengikuti rapat terbatas dengan tema "Efektivitas Penyaluran Program Jaring Pengaman Sosial" dan "Percepatan Program Padat Karya Tunai" yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

"Untuk Bodetabek keseluruhan ada 1,64 juta jiwa atau bila dikonversi ke satuan keluarga adalah 576.434 keluarga. Jadi keseluruhanan Jabodetabek adalah 2,5 juta jiwa plus 1,6 juta jiwa yang kalau dikonversi ke dalam satuan keluarga adalah 1,7 juta keluarga. Ini yang akan dapat Rp600 ribu per jiwa per bulan untuk 3 bulan," ungkap Sri Mulyani.

Sedangkan di luar Jabodetabek, dalam rapat tersebut Menteri Sosial Juliari Batubara menyebutkan ada 9 juta keluarga yang direncanakan akan mendapat bantuan sembako.

"Nanti datanya masih akan dibersihkan dulu untuk mendapatkan sembako senilai Rp600 ribu. Sekarang jangka waktunya dipikirkan 2 atau 3 bulan. Presiden minta saya menghitung," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Pemprov Jabar alokasi Rp16 triliun untuk penanganan COVID-19

Baca juga: Pemprov Jabar minta kota/kab data RTM penerima bansos terkait COVID-19

Baca juga: Pemerintah gelontorkan bantuan sosial untuk redam pemudik dari Jakarta



Belum tersentuh PKH

Jumlah 9 juta orang itu adalah mereka yang belum tersentuh Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BPNT).

"Jadi saya ulangi bansos Jabodetabek untuk 2,5 juta jiwa, di DKI Jakarta 1,2 juta keluarga plus Bodetabek 1,6 juta jiwa atau 576 ribu keluarga plus dihitung 9 juta di luar DKI yang belum terima PKH dan bantuan pangan non tunai, satuannya sama seperti Kartu Pra Kerja Rp600 ribu," kata Sri Mulyani.

Sedangkan Mensos Juliari Batubara mengatakan bahwa wilayah Bodetabek dipilih karena berbatasan langsung dengan Jakarta yang merupakan episentrum COVID-19.

"Bansos khusus untuk wilayah Jakarta dan wilayah Bodetabek yang berbatasan langsung dengan wilayah Jakarta yaitu kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang. Itu adalah wilayah Bodetabek yang langsung berbatasan dengan DKI, kami akan memberikan bansos khusus berupa sembako dengan durasi selama 3 bulan yang akan kami mulai dua minggu dari sekarang," kata Juliari.

Jumlah bansos yang akan diberikan adalah Rp600 ribu per orang.

"Data yang kami gunakan adalah keluarga yang ada dalam data terpadu kami ditambah masukan data dari Pemda. Saat ini kami sudah memegang data masukan dari Pemda DKI, baru kemarin kami terima," ungkap Juliari.

Baca juga: Pemerintah ingin pastikan penerima bansos tidak mudik

Baca juga: Jokowi sebut di DKI ada 3,6 juta warga butuh bansos hadapi COVID-19

Baca juga: Mensos usulkan perluasan penerima bansos di daerah penularan COVID-19



Paket sembako

Namun sambil menunggu bansos tersebut turun, maka Kemensos ,menurut Juliari, juga akan mendistribusikan paket sembako senilai Rp200 ribu sebanyak 200 ribu paket mulai Rabu (8/4).

"Kemudian untuk bansos khusus untuk wilayah Jabodetabek menunggu bansos tersebut turun ke lapangan, Kemensos akan mendistribusikan mulai besok 200 ribu paket sembako dengan indeks Rp200 ribu di Jakarta. Jadi paket sembako khusus ini untuk menunggu kekosongan sampai dengan bansos untuk wilayah Jabodetabek tadi saya sampaikan di awal yang durasinya 3 bulan dan indeksnya Rp600 ribu," kata Juliari.

Sedangkan di luar Jabodetabek, pemerintah menyiapkan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

"Di luar Jabodetabek BLT di luar itu semua, 9 juta saya sudah lihat angkanya tidak sampai 9 juta jiwa," ungkap Juliari.

Hingga Senin (6/4), jumlah positif COVID-19 di Indonesia mencapai 2.491 kasus dengan 192 orang dinyatakan sembuh dan 209 orang meninggal dunia.

Baca juga: ADB berikan paket bantuan 6,5 miliar dolar AS tanggap wabah COVID-19

Baca juga: Mensos: Bansos naik jadi Rp200.000 atasi dampak COVID-19



Merebak

Kasus positif COVID-19 ini sudah menyebar di 32 provinsi di Indonesia dengan daerah terbanyak positif berturut-turut yaitu DKI Jakarta (1124), Jawa Barat (252), Banten (177), Jawa Timur (188), Jawa Tengah (120), Sulawesi Selatan (83), Yogyakarta (34), Bali (35), Sumatera Utara (25), Papua (26) dan provinsi lainnya.

Berdasarkan data dari situs Worldometers, hingga Selasa pagi terkonfirmasi di dunia 1.346.947 orang yang terinfeksi virus Corona dengan 74.702 kematian sedangkan 278.695 orang yang dinyatakan sembuh. Di Amerika Serikat mencapai 367.385 kasus, di Spanyol 136.675 kasus, di Italia 132.547 kasus, di Jerman sebanyak 103.375 kasus, di Prancis 98.010, di China 81.740 kasus, di Iran 60.500.

Jumlah kematian tertinggi saat ini terjadi di Italia yaitu 16.523 orang, disusul Spanyol 13.341 orang, di Amerika Serikat 10.876 orang, di Prancis 8.911 orang, di Inggris 5.373 orang. Saat ini sudah ada lebih dari 204 negara dan teritori yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19.*

Baca juga: OJK NTB pastikan restrukturisasi kredit terdampak COVID sudah berjalan

Baca juga: Perusahaan aksesoris di Riau sumbang ratusan APD untuk petugas medis

Baca juga: Satgas Bencana BUMN Jambi serahkan bantuan untuk penanganan COVID-19

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020