Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pihaknya siap membeli alat bantu pernapasan atau ventilator hingga alat pelindung diri (APD) produksi lokal untuk kebutuhan rumah sakit (RS) BUMN, yang menangani penyakit COVID-19.Bagaimana ke depan dengan konsolidasi farmasi dan rumah sakit, kita siapkan 'security health'
"Kita siap saja, kalau ada kita bisa beli, lalu kita gunakan. RS BUMN memiliki 611 tempat ICU, dengan segala cara kita baru ada 50 persennya. Sisanya, bisa saja dari lokal, kita bisa beli asal standarnya sesuai," ujarnya melalui konferensi video di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Kementerian BUMN terima sumbangan dari berbagai pihak tangani COVID-19
Saat rapat dengan Presiden Jokowi, menurut dia, Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan terdapat alternatif pembuatan ventilator lokal dari Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Kalau kita belajar dari COVID-19, bagaimana ke depan dengan konsolidasi farmasi dan rumah sakit, kita siapkan security health," ucapnya.
Ketersediaan ventilator, kata dia, menjadi peranti penting selama penanganan corona di rumah sakit dan jumlahnya pun terbatas.
Dalam kesempatan sama, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin mengatakan China dan Rusia menjadi negara yang masih sanggup untuk menyediakan ventilator.
"Yang saya dengar, yang masih bisa mensuplai dan membangun (ventilator) itu China dan Rusia. Saya kejar untuk cari ventilator sampai ke seluruh dunia," ucapnya.
Bahkan, lanjut dia, dirinya sempat meminta bantuan ventilator untuk para pasien corona di Indonesia kepada CEO Tesla Motors Elon Musk melalui media sosial Twitter.
"Saya tuh ditugasi sama Pak Menteri (Erick Thohir) untuk cari ventilator sampai ke seluruh dunia. Elon musk nge-tweet kita kejar juga. Tapi untuk realistisnya, AS saja kekurangan ventilator banyak sekali," katanya.
Baca juga: Erick sampaikan 35 RS BUMN siap tangani COVID-19
Baca juga: Erick berharap BUMN dapat produksi ventilator
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020