Selain sumbangan, rumah mode mewah asal Prancis ini juga telah memproduksi lebih dari 30 ton gel pembersih tangan dan 31.000 masker untuk memerangi wabah virus corona.
Baca juga: Prada berdonasi unit perawatan intensif virus corona
Pihak Hermes dalam sebuah pernyataan menyebutkan, sumbangan ini jauh di atas dukungan lokal yang telah disediakan untuk layanan kesehatan, oleh anak perusahaannya rumah mode ini di seluruh dunia.
Menurut Financial Times, Hermes adalah merek fesyen mewah yang memiliki untung paling tinggi di tahun 2019 dengan margin keuntungan mencapai 34,8 persen.
Hermes mengatakan bahwa posisi keuangannya akan memungkinkan rumah mode itu untuk mengatasi dampak krisis kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dengan "cadangan kas yang cukup" dan "sesuai dengan budaya humanis dan komitmennya sebagai pemberi kerja yang bertanggung jawab", Hermes Group akan mempertahankan gaji pokok 15.500 karyawannya di seluruh dunia tanpa harus menggunakan bantuan tambahan yang disediakan pemerintah Prancis.
Hingga Senin (6/4) Prancis adalah negara di wilayah Eropa yang penduduknya paling banyak terinfeksi virus corona setelah Spanyol, Italia, dan Jerman. Pada 6 April, ada total 82.165 kasus yang dikonfirmasi, dengan 8.078 kematian di negara itu.
Baca juga: Levi Strauss & Co janjikan donasi 3 juta dolar tangani pandemik corona
Baca juga: Desainer Indonesia Hian Tjen produksi puluhan APD
Baca juga: Corona, Chanel janjikan donasi jutaan dolar dan turut produksi masker
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020