Kabar tersebut menyusul pengumuman dari Formula 1 yang sedang membahas revisi kalender musim 2020 bersama para promotor.
"Penundaan ini bukanlah keputusan yang mudah," kata penyelenggara seperti dikutip laman resmi F1.
Ia melanjutkan, "Pada bulan lalu, kami terus berkomunikasi dengan Formula 1 dan sejumlah perwakilan dari kota Montreal, Tourism Montreal, dan kedua pemerintah provinsi serta federal."
Pihaknya telah mendengar perintah yang dikeluarkan oleh ofisial kesehatan publik dan sebagai dampak langsung dari pandemi COVID-19.
Baca juga: Mercedes distribusikan alat bantu pernafasan untuk perangi COVID-19
"Kami mengikuti petunjuk para ahli seperti yang dikeluarkan pemerintah," katanya.
Sementara itu, CEO Grand Prix F1 Kanada Francois Dumontier menyatakan bahwa saat ini krusial untuk mengerahkan segala energi untuk mengatasi COVID-19.
"Kami akan menyambut Anda dengan tangan terbuka di Sirkuit Gilles-Villeneuve segera setelah aman untuk melakukannya," kata Dumontier.
Semua tiket Grand Prix Kanada yang telah terbeli akan tetap berlaku.
Ketika tanggal baru dari balapan tersebut dikonfirmasi, para pemegang tiket akan diberi info lebih lanjut.
Grand Prix Kanada menjadi balapan ketujuh yang ditunda selain Bahrain, Vietnam, Tiongkok, Belanda, Spanyol, dan Azerbaijan, sedangkan seri di Australia dan Monako telah dibatalkan menyusul krisis kesehatan global yang telah menewaskan sedikitnya 81.000 orang di seluruh dunia itu.
Baca juga: Formula 1 dalam kondisi sangat rapuh saat ini, kata bos McLaren
Pada hari yang sama, F1, tim kompetitor dan FIA telah sepakat memperpanjang periode shutdown dari 21 hari menjadi 35 hari.
Selama masa tersebut, yang berlaku pada bulan Maret, April, dan/atau Mei, tim tidak diperbolehkan melakukan segala kegiatan terkait dengan pengembangan mobil balap mereka.
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020