Polda Papua cek harga sembako di Kota Jayapura

8 April 2020 09:05 WIB
Polda Papua cek harga sembako di Kota Jayapura
Direktur Reskrimsus Polda Papua Kombes Pol Ricko Taruna Mauruh (kiri) saat mengecek sejumah harga sembako di Pasar Sentral Hamadi, Kelurahan Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua. (ANTARA /HO-Humas Polda Papua)
Direktorat Reskrimsus Polda Papua melaksanakan pengecekan harga kebutuhan bahan pokok di pasar sentral Hamadi, Kelurahan Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura.

Kegiatan ini dipimpin oleh Direktur Reskrimsus Polda Papua Kombes Pol Ricko Taruna Mauruh yang juga menggandeng anggota DPRP Mustakim HR, Kepala Disperindagkop Provinsi Papua Ladwani Ladamail dan sejumlah personel Reskrimsus Polda Papua.

"Kegiatan pengecekan harga sembako ini dimaksudkan apa yang menjadi keluhan dari masyarakat bahwa harga dari kebutuhan bahan pokok yang terlampau tinggi dapat kembali normal, nantinya kita akan memberi penjelasan kepada para penjual termasuk distributor bahwa masalah ini bukan sebatas masalah lokal namun mencakup masalah global sehingga kita seharusnya menjadi lebih berempati," katanya di Jayapura, Rabu.

Ia berharap harga sembako tidak terlampau tinggi hingga membuat warga menjerit.

Baca juga: Mendag cek komoditas pokok di Kota Solo
Baca juga: Satgas Pangan Jember cek stabilitas harga kebutuhan pokok


"Jangan sampai kita menari-nari diatas penderitaan orang lain kita harus sama-sama merasakan kesedihan dengan adanya masalah ini," katanya.

Sebagai langkah awal akan lakukan dengan tindakan preemtif dan preventif akan tetapi apabila langkah tersebut tidak diindahkan oleh para penjual maupun distributor maka akan dilakukan tindakan tegas terukur.

"Namun dengan kegiatan yang kita laksanakan hari ini, para penjual langsung membuat normal harga, dari tanggapan beberapa para pedagang mengenai penyebab kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok memang mengacu pada habisnya stok seperti bawang merah," kata Ricko.

Anggota DPRP Mustakim mengatakan bahwa dalam beberapa hari belakangan ini yang menjadi keluhan masyarakat adalah kenaikan harga telur yang selama ini berkisar dengan harga Rp65 ribu mengalami kenaikan harga sampai dengan Rp 90 ribu.

"Oleh karena itu, saya menghimbau kepada para distributor dan pengecer agar menjual dengan harga yang selayaknya, jangan menari diatas penderitaan orang lain dan perlu diketahui ini adalah musibah atau bencana secara global," katanya.

"Saya meminta kepada aparat apabila ada yang mengambil kesempatan dengan adanya musibah ini agar dilakukan tindakan tegas dan sekali lagi saya menghimbau kepada para penjual maupun distributor ada stok maupun tidak ada stok bahan pangan agar para pedagang menjual dengan harga normal," ujarnya lagi.

Baca juga: Sekda DKI segera cek penyebab harga cabai naik
Baca juga: Gubernur Jambi cek harga kebutuhan pokok jelang Idul Adha

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020