• Beranda
  • Berita
  • Rupiah diprediksi menguat, terkerek fasilitas repo dari The Fed

Rupiah diprediksi menguat, terkerek fasilitas repo dari The Fed

8 April 2020 10:31 WIB
Rupiah diprediksi menguat, terkerek fasilitas repo dari The Fed
Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dollar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj/pri.

Dalam perdagangan hari ini rupiah kemungkinan akan menguat di level Rp16.120-Rp16.400 per dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu diprediksi menguat seiring disepakatinya fasilitas repo antara Bank Indonesia dan bank sentral AS, Federal Reserve (Fed).

Rupiah bergerak menguat 20 poin atau 0,12 persen menjadi Rp16.180 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.200 per dolar AS.

"Dalam perdagangan hari ini rupiah kemungkinan akan menguat di level Rp16.120-Rp16.400 per dolar AS," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.

Baca juga: Dolar AS jatuh, dipicu selera terhadap mata uang berisiko meningkat

Dari dalam negeri, sentimen datang dari diberikannnya fasilitas repo dari The Fed untuk Indonesia sebesar 60 miliar dolar AS, yang menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara strategis bagi AS.

Tim Riset Samuel Sekuritas menilai dana tersebut dapat digunakan untuk menjaga stabilitas rupiah di tengah defisit APBN yang diperkirakan akan mencapai Rp1.000 triliun

Dari pasar komoditas, harga minyak masih cenderung turun. Pelaku pasar sedang menunggu pertemuan yang akan dilakukan Arab Saudi dan Rusia dalam waktu dekat untuk membahas produksi minyak kedua negara tersebut.

Baca juga: Harga minyak jatuh lagi, tertekan investor ragu penurunan produksi

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp16.245 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp16.410per dolar AS.

Baca juga: Harga emas jatuh 10 dolar, dipicu investor menjauh dari aset aman


 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020