"Hasil pengecekan saya di tempat produksi masker yang ada di Pontianak, hingga saat ini produksi pembuatan masker terus berlangsung dan tidak ada kendala," kata Hardjanto, di Pontianak, Rabu.
Baca juga: KAI Palembang wajibkan penumpang pakai masker
Dari hasil penjelasan pihak pabrik, masker yang diproduksi ini akan lebih mahal dari biasanya, salah satu penyebabnya karena bahan diambil dari negara yang berbeda dan karena kelangkaan bahan baku juga, katanya.
"Pihak pabrik menjelaskan bahan baku biasa diambil dari Turki, sekarang karena bahan baku itu diperlukan hampir disemua negara. Pihak pabrik memutuskan untuk mengambil dari China, dengan harga sedikit tinggi," ungkapnya.
Baca juga: Pemkot Batam gandeng perusahaan garmen produksi masker
Dia berharap, produksi masker terus berjalan karena saat ini masyarakat sangat membutuhkannya dan diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Kalbar.
Setelah dari pabrik masker, Haryanto juga memeriksa gudang penyimpanan beras yang ada di Sungai Raya Dalam, Kabupaten Kubu Raya. Pengecekan ini juga dalam rangka melihat kesiapan stok pangan untuk memasuki bulan Ramadhan.
Baca juga: Penduduk Jabar diwajibkan pakai masker saat keluar rumah
"Pengecekan di gudang penyimpanan beras, guna memastikan bahwa stok beras aman untuk menyambut bulan Ramadhan, sehingga saya meminta masyarakat agar jangan panik dan tidak mencoba melakukan penimbunan berbagai kebutuhan pokok, termasuk beras tersebut," ujarnya.
Dia juga menyatakan, pihaknya akan menindak para pelaku yang mencoba melakukan penimbunan baik berupa kebutuhan pokok atau alat pendukung kesehatan dalam pencegahan Covid-19 yaitu berupa masker atau cairan pencuci tangan.
Pewarta: Andilala
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020