Konsultan properti Colliers International Indonesia menginginkan pengembang dapat memberdayakan penerapan digital marketing atau pemasaran melalui jaringan daring dalam rangka mengantisipasi dampak COVID-19 yang menghambat kinerja sektor properti nasional.Kita berharap setelah wabah ini bisa dikelola dengan baik, harapannya agar ekonomi juga membaik
"Kalau semua (pengembang) sudah aktif dengan teknologi digital dengan cara marketing yang juga berbeda dari biasanya, maka masih kesempatan (sektor properti) bisa berkembang," kata Senior Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, dalam paparan properti virtual di Jakarta, Rabu.
Menurut Ferry, dengan kondisi yang saat ini terhambat dengan pandemi COVID-19, maka hal tersebut tentu akan mempengaruhi tingkat penjualan serta aktivitas konstruksi.
Untuk itu, ujar dia, pengembang seharusnya bisa mengembangkan pemasaran digital apalagi saat ini teknologi kecerdasan buatan sudah berkembang pesat di mana-mana.
Dalam situasi seperti ini, pengembang juga dinilai memiliki banyak waktu luang untuk bisa lebih mengubah ulang merek properti mereka agar lebih menjual.
Ia berpendapat bahwa dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga akan membuat transaksi properti diperkirakan bakal berkurang.
Apalagi saat ini, dengan kondisi tingkat daya beli di masyarakat juga kerap membuat warga berpikir untuk berinvestasi di sektor properti dan lebih memprioritaskan untuk kebutuhan lainnya.
"Kita berharap setelah wabah ini bisa dikelola dengan baik, harapannya agar ekonomi juga membaik. Kalau wabah tertangani tetapi ekonomi masih seperti sekarang ini, maka tidak bisa berharap properti bisa bangkit secepat itu," katanya.
Sementara itu, Senior Director Office Services Colliers, Bagus Adikusumo, menyatakan, kondisi pandemi COVID-19 ini memang tidak menguntungkan beragam sektor perekonomian dan membuat setiap perusahaan saat ini terkena imbasnya pula.
"Landlord (tuan tanah), tenant (penyewa), konsultan (semuanya terimbas). Sekarang fokusnya memang lebih keluar dari krisis ini semakin cepat semakin baik. Kita harus kerja sama mengenai hal ini," katanya.
Sebelumnya, Dirjen Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid menginginkan agar Aliansi Pengembang Perumahan Nasional (Appernas) Jaya dapat terus membantu membangkitkan pasar properti di Republik Indonesia.
Apalagi, ujar Khalawi, pemerintah memiliki Program Sejuta Rumah yaitu program kolaborasi pembangunan perumahan dari seluruh mitra kerja bidang perumahan.
Khalawi menjelaskan, pemerintah akan terus berupaya menjaga stabilitas pasar properti meskipun muncul wabah penyakit corona. Untuk itu, pemerintah telah menganggarkan sejumlah subsidi perumahan dengan menambah kuota subsidi.
Baca juga: Perhotelan disebut sebagai properti paling parah terdampak COVID-19
Baca juga: Kementerian PUPR ingin pengembang bantu bangkitkan pasar properti
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020