Kementerian Pertanian mencatat produksi jagung pada panen raya Maret 2020 mencapai 6 juta ton, sehingga kebutuhan jagung untuk pangan dan industri pakan ternak dalam negeri dipastikan terpenuhi.Surplusnya cukup dan ini berdampak terhadap harga jagung yang sudah terjadi saat ini
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, menyebutkan panen jagung masih akan berlangsung pada April ini dengan produksi diperkirakan mencapai 3,3 juta ton.
"Sementara kebutuhan industri pakan ternak dan konsumsi sebulan rata-rata 1,5 juta ton sehingga surplusnya cukup dan ini berdampak terhadap harga jagung yang sudah terjadi saat ini," kata Suwandi di Jakarta, Rabu.
Kementan memperkiraan pasokan ketersediaan pangan strategis nasional Maret hingga Agustus 2020, untuk jagung sebanyak 13.741.071 ton dengan kebutuhan 9.096.555 ton.
Untuk memudahkan pemasaran dan penyerapan jagung, Kementan berupaya mendekatkan produksi petani jagung dengan industri pakan ternak maupun pengusaha peternak ayam mandiri untuk membeli jagung petani.
"Kuncinya ada di distribusi, bagaimana memperlancar arus informasi daerah mana saja yang panen dan daerah mana yang membutuhkan. Informasi ini lah yang mmpertemukan kedua belah pihak sehingga semakin lancar," kata Suwandi.
Sejumlah daerah penghasil jagung pun dilaporkan telah mengalami panen pada Maret, antara lain Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) yang pada bulan Maret lalu luas panennya mencapai 1.620 ha dan pada bulan April seluas 1.793 ha.
Kabupaten Sukabumi juga panen raya jagung pada Maret seluas 11.072 ha atau setara dengan jagung pipil kering sebanyak 62.889 ton.
Panen jagung di bulan April seluas 660 ha atau setara 3.749 ton jagung pipil kering panen.Jadi, keseluruhan panen raya jagung di Sukabumi pada Maret hingga April di Sukabumi seluas 11.732 hektare dengan produksi 66.638 ton jagung pipil kering.
Baca juga: Gubernur Sulsel panen jagung varietas NA di Soppeng
Baca juga: Panen jagung simbol pemulihan ekonomi petani di Sigi
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020