ANTARA News melaporkan bahwa mobil yang ditumpangi Prabowo bernomor polisi B-1007-L masuk ke dalam komplek Istana Bogor dengan sejumlah anggota rombongannya.
Di antara mereka terlihat ada Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Muchdi Purwoprandjono (PR), sedangkan anggota rombongan lainnya tidak bisa terlihat karena wartawan hanya bisa melihat dari luar Istana Batutulis.
Hingga berita ini dilaporkan rombongan Prabowo Subianto terlihat duduk di ruangan semacam ruang tunggu.
Belum bisa diketahui apakah mereka akan bertemu Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, karena sejak pertemuan Jumat sore belum tampak Megawati keluar dari Istana Batutulis.
Sebelumnya, pada Jumat sore sekira pukul 15.00 WIB sejumlah petinggi Partai Gerindra antara lain Muchdi PR, Fadli Zon dan pengusaha Hasyim Djojohadikusumo yang juga Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Gerindra telah datang ke Istana Batutulis untuk bertemu Megawati.
Para wartawan sejauh ini belum bisa mendapatkan informasi mengenai apa isi pertemuan, karena tidak bisa masuk Istana Batutulis, dan hanya melihat mondar-mandirnya mobil keluar dan masuk istana yang telah resmi diserahkan kepada keluarga mantan Presiden Soekarno itu.
Pertemuan antara petinggi PDIP dan Gerindra juga dilaksanakan pada Kamis (14/5) tengah malam hingga Jumat dinihari, namun pertemuan tersebut juga tidak dapat diakses informasinya oleh pers.
Hingga saat ini rencana koalisi antara Megawati-Prabowo sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden masih berjalan alot, karena masing-masing partai politik itu mencalonkan sebagai calon presiden, meski dalam beberapa pernyataan kedua petinggi partai tersebut selalu menyatakan sudah mendekati kesepakatan.
Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufik Kiemas yang juga suami Megawati yang kini dilaporkan masih dalam perawatan di sebuah rumah sakit di Jakarta, bahkan pernah menyatakan duet Mega-Prabowo disebut "sudah masa lalu".
Namun, kini pertemuan intensif kedua belah pihak dilanjutkan lagi.(*)
Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009