• Beranda
  • Berita
  • Fakta atau mitos, perempuan bermata minus tak bisa lahirkan normal?

Fakta atau mitos, perempuan bermata minus tak bisa lahirkan normal?

8 April 2020 19:04 WIB
Fakta atau mitos, perempuan bermata minus tak bisa lahirkan normal?
Ilustrasi wanita hamil (ANTARA/Shutterstock)
Banyak beredar rumor yang menyebut bahwa perempuan penderita mata minus parah tidak akan bisa melahirkan melalui proses normal. Benarkah demikian?

Dokter spesialis mata dr. Zoraya Ariefia Feranthy, SpM mengatakan tidak ada bukti ilmiah yang kuat jika mengejan dapat membuat retina mata lepas atau sobek. Hal ini lah yang sering dikhawatirkan oleh para dokter kandungan saat pasien bermata minus ingin melahirkan normal.

Baca juga: Sandra Dewi kembali sesuaikan pekerjaan setelah melahirkan

Baca juga: Tak ikuti tradisi, Meghan Markle enggan melahirkan di RS "kerajaan"


""Baik perempuan dan laki-laki, semua memiliki risiko retina mata sobek atau lepas. Tapi enggak ada tuh kaitan langsungnya antara melahirkan dengan syaraf retina sobek," kata Zoraya dalam Instagram Live "Menjaga Kesehatan Mata Anak di Era Digital", Rabu.

Menurut Zoraya, semua orang yang memiliki mata dengan minus tinggi berisiko mengalami retina sobek. Ia menerangkan bahwa beberapa tahun belakangan, dokter kandungan sudah jarang yang mengkhawatirkan hal itu.

"Yang perlu diperhatikan adalah kalau retina matanya memang sudah sobek, dari penelitiannya enggak pernah ada yang menyatakan ini. Saat bangun bagi bisa saja koko mata tiba-tiba gelap karena retinanya lepas. Makin ke sini jarang ada dokter obgyn yang mengatakan itu," jelasnya.

Zoraya juga menyebutkan ciri-ciri seseorang yang retinanya sobek atau lepas. Biasanya, penglihatan akan terganggu seperti ada rambut.

"Kelihatannya kayak ada rambut terbang-terbang, kalau udah parah kayak ada tirai hitam di mata. Kalau kerusakannya luar mata gelap banget," ujar Zoraya.

Retina lepas atau sobek bisa disembuhkan dengan cara operasi. Jika tidak terlalu parah, bisa dipulihkan dengan menggunakan laser.

"Biasanya ini terjadi pada orang dewasa, kalau anak-anak jarang. Sembuh bisa dengan operasi tergantung kerusakannya. Bisa juga menggunakan laser di daerah sobeknya. Kalau sampai lepas ya harus operasi agar bisa menempel kembali," jelas Zoraya.

Baca juga: Empat mitos melahirkan sesar yang harus diketahui

Baca juga: Vicky Shu alami body shaming usai melahirkan

Baca juga: Ini hal yang sering dilupakan ibu hamil saat akan melahirkan

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020