Presiden dan menlu meminta kami untuk memastikan kondisi semua WNI di Turki. Selain untuk silaturahim, kunjungan ini juga kami lakukan untuk menampung aspirasi mereka
Dubes RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal dan Konjen RI di Istanbul Imam Asari, “menyambangi” sekitar 4.500 WNI di seluruh kota di Turki sejak 5 Maret hingga 15 April 2020, melalui aplikasi pertemuan jarak jauh secara daring.
“Presiden dan menlu meminta kami untuk memastikan kondisi semua WNI di Turki. Selain untuk silaturahim, kunjungan ini juga kami lakukan untuk menampung aspirasi mereka,” ujar Iqbal, menjelaskan tentang muhibah jarak jauh tersebut.
“Intinya kami mau menunjukkan bahwa di saat-saat sulit ini, mereka tidak akan dibiarkan sendiri. KBRI dan KJRI hadir untuk mereka,” kata Iqbal melalui keterangan tertulis KBRI Ankara, Rabu.
Pada 5 April lalu, pertemuan dilakukan dengan WNI di wilayah Anadolu Bolgesi (8 provinsi). Dilanjutkan pada 6 April dengan WNI di wilayah Ege Bolgesi (6 provinsi dan Siprus Utara), 7 April dengan WNI di wilayah Karadeniz/Laut Hitam (10 provinsi) dan 8 April dengan WNI di wilayah Sakarya (2 provinsi).
Pada hari-hari selanjutnya dengan WNI di wilayah Akdeniz Bolgesi (17 provinsi), Istanbul dan sekitarnya, Marmara Bolgesi (4 provinsi), dan berakhir pada 15 April dengan WNI di wilayah Dardanelles (4 provinsi).
Baca juga: Turki jamin kelanjutan studi penerima beasiswa dari Indonesia
Baca juga: Anak muda Turki di bawah peraturan jam malam untuk cegah COVID-19
Dalam pertemuan tersebut, dubes dan konjen menyampaikan perkembangan terkini penanganan wabah COVID-19 di Indonesia dan Turki, serta situasi umum WNI di Turki. Keduanya juga menyampaikan persiapan-persiapan yang telah dilakukan perwakilan RI guna mengantisipasi dampak wabah COVID-19 terhadap WNI di Turki.
Ratusan WNI dari berbagai latar belakang antusias berpartisipasi dalam setiap pertemuan berdurasi dua jam tersebut, baik dari kalangan pelajar dan mahasiswa, pekerja spa, profesional, maupun WNI yang menikah dengan warga setempat.
Berbagai masalah yang disampaikan WNI, dan dicarikan solusinya oleh KBRI dan KJRI, antara lain keluhan dari ratusan pekerja spa yang kehilangan pekerjaan/penghasilan, tidak memiliki tempat tinggal, masa berlaku paspor habis, izin tinggal akan habis, ingin pulang ke Indonesia, permintaan bantuan finansial dan logistik.
Sementara itu, kalangan pelajar/mahasiswa mengungkapkan keresahan mengenai kelanjutan beasiswa mereka, kebosanan dan tidak ada aktivitas selama di rumah, kehabisan bekal uang dan logistik serta kekhawatiran mengenai akomodasi/asrama.
Untuk memudahkan proses perlindungan bagi WNI, KBRI Ankara telah menyiapkan formulir pendataan daring melalui Portal Peduli WNI. KBRI juga menyiapkan formulir permintaan bantuan secara daring bagi WNI yang memiliki kebutuhan mendesak, baik bantuan tunai maupun logistik.
Selain itu, KBRI telah menyiapkan Depo Aju untuk menyiapkan cadangan logistik bagi WNI di 4 kota yang berjarak 5-10 jam perjalanan darat dari Ankara, di mana terdapat konsentrasi WNI.
Depo Aju dikelola oleh anggota masyarakat Indonesia di wilayah tersebut yang menjadi anggota Satgas Perlindungan WNI di Turki dan akan menyalurkan bagi WNI yang membutuhkan jika situasi sudah memasuki kondisi Darurat I.
Penanganan perlindungan WNI di Turki selama wabah COVID-19 ini melibatkan seluruh staf KBRI dan KJRI Istanbul, termasuk Atase Pertahanan, Atase Kepolisian, dan Atase Perdagangan. Penanganan juga didukung oleh masyarakat Indonesia yang secara sukarela menjadi anggota Satgas Perlindungan WNI di 37 titik di seluruh Turki.
“Kami sudah siap memberikan bantuan dalam kondisi terburuk. Saat ini yang terpenting adalah menjaga kesehatan lahir batin, saling bantu dan peduli sesama WNI, tetap tenang dan terus jaga komunikasi dengan KBRI dan KJRI,”pesan Dubes Iqbal kepada WNI dalam tiga pertemuan sebelumnya.
Sementara itu, Konjen RI di Istanbul Imam Asari mengimbau agar semua WNI mengikuti arahan dan himbauan pemerintah Turki yang telah dipertimbangkan untuk keselamatan penduduk Turki, baik penduduk lokal maupun orang asing.
Terdapat sekitar 4.500 WNI di Turki saat ini. Sekitar 2.700 adalah mahasiswa dan pelajar, 1.500 pekerja spa, dan sisanya adalah profesional serta WNI yang menikah dengan warga setempat. WNI tersebar di hampir seluruh 81 provinsi yang ada di Turki
Baca juga: Turki perpanjang penutupan sekolah hingga 30 April karena wabah corona
Baca juga: Turki tangkap ratusan orang terkait unggahan provokatif soal COVID-19
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020