"Tes juga akan ditawarkan kepada anggota keluarga yang tinggal bersama dan kepada staf pemasok yang bekerja di perusahaan," katanya yang dikutip dari Reuters, Kamis.
Dalam sebuah pernyataan, Ferrari memiliki rencana untuk Back on Track, yang nantinya akan dikembangkan bersama dengan sekelompok ahli virologi dan pakar yang merancang dan menciptakan lingkungan kerja yang aman ketika operasinya dimulai kembali.
Pada Maret lalu, pembuat mobil mewah itu telah menutup pabriknya di Maranello dan Modena, di wilayah utara Italia Emilia-Romagna. Penutupan itu sebagai tanggapan terhadap wabah virus corona dan adanya kekurangan suku cadang.
Dikatakan akan dibuka kembali pada 14 April, asalkan ada persediaan.
Sebagaimana diketahui, Italia adalah salah satu negara yang paling terpukul oleh pandemi ini. Negara itu telah melihat peningkatan tren infeksi baru-baru ini dan pihak berwenang setempat mulai melihat ke fase kedua ketika lockdown mungkin dikurangi.
Kendati demikian, untuk mulai membuka kembali sebuah industri. Pemerintah setempat berharap ada langkah-langkah dan mereka uga harus tunduk terhadap peraturan guna melindungi staf dan resiko terinfeksi virus corona.
Nantinya, setiap pekerja juga akan diberi kesempatan untuk menggunakan aplikasi untuk menerima dukungan medis dalam memantau gejala adanya virus corona terhadap setiap pekerja.
Ferrari mengatakan aplikasi itu juga akan digunakan untuk melacak kontak mereka yang terlibat dalam inisiatif untuk meningkatkan pemantauan kesehatan.
Baca juga: Kemenperin: Industri otomotif alami penurunan permintaan akibat corona
Baca juga: Pabrik rekanan Kia yang memproduksi Picanto berhenti beroperasi
Baca juga: Hyundai bayarkan cicilan pembeli mobil yang terdampak corona
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020