“Sangat disayangkan bila tenaga medis yang bekerja di rumah sakit merawat pasien COVID-19 serta para relawan dan yayasan yang berniat baik membeli alat-alat kesehatan untuk kebutuhan berdonasi mengalami kesulitan mendapatkannya. Kami berkomitmen mendukung upaya berbagai elemen masyarakat untuk mengatasi pandemi ini melalui platform tech-commerce kami,” kata CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin, dalam keterangan pers, dikutip Kamis.
Bukalapak akan menghubungkan rumah sakit, yayasan maupun relawan dengan pemasok terpercaya yang bisa menyediakan alat kesehatan dengan harga grosir. Perlengkapan kesehatan yang termasuk dalam program ini antara lain masker, alat pelindung dir (APD)i, disinfektan, sarung tangan dan termometer.
Jalur khusus medis untuk membeli alat kesehatan diyakini akan menjamin ketersediaan barang, harga dan keamanan saat transaksi. Bukalapak juga membuka peluang kerja sama dengan pelaku usaha yang bisa menyediakan alat kesehatan.
Sebelumnya, Bukalapak menutup ribuan akun penipu dan yang menimbun alat kesehatan dalam masa pandemi virus corona.
Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Maret lalu meminta masyarakat yang berjualan online melalui marketplace untuk tidak menimbun barang dan mempermainkan harga, terutama untuk alat kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
Bukalapak mencatat selama pandemi, transaksi untuk produk kesehatan mengalami kenaikan tiga digit seiring dengan keinginan masyarakat untuk menjaga kesehatan.
Baca juga: Gojek Soloraya lakukan gerakan sejuta masker
Baca juga: Tokopedia atur kebijakan untuk stabilkan harga masker
Baca juga: Menkominfo imbau penjual di "marketplace" tak permainkan harga jual
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020