Terletak di distrik perbelanjaan Causeway Bay yang biasanya ramai, restoran She Wong Yee terkenal dengan sup ular yang lama dididihkan, yang juga dipuji oleh buku panduan Michelin dan terdaftar dalam kategori Bib Gourmand sebagai makanan dengan harga terjangkau.
Manajer restoran ular itu, Lo Cheong Hei, mengatakan bisnis mulai turun setelah liburan Tahun Baru Imlek pada akhir Januari, karena jumlah kasus virus corona naik lebih tinggi, dan semakin banyak orang Hong Kong berhenti keluar rumah.
"Setelah Tahun Baru Imlek, bisnis kami jatuh lebih dari 70 persen," kata Lo.
Restoran itu sekarang mengalami kerugian hingga 200.000 dolar Hong Kong (sekitar 25.800 dolar AS) sebulan setelah membayar sewa tempat dan gaji karyawan serta membeli bahan-bahan.
Ekonomi Hong Kong, yang sudah menghadapi resesi pertama dalam satu dasawarsa karena perang dagang AS-China dan protes anti-pemerintah yang kerap terjadi selama berbulan-bulan, telah mendapat pukulan besar akibat pandemi virus corona.
Hampir 1.000 orang di Hong Kong dinyatakan positif mengidap virus corona baru (COVID-19) dan empat dari mereka telah meninggal.
Banyak toko, bar, dan restoran terpaksa tutup, setidaknya untuk sementara, termasuk Restoran Jumbo Floating yang ditampilkan dalam film James Bond dan film klub indie Hidden Agenda: This Town Needs.
Pelanggan restoran She Wong Yee, Dino Wong, menyesali cepatnya penutupan bisnis restoran tersebut.
"Makanan yang disajikan restorannya lezat. Akan berkurang satu tempat lagi di mana kami bisa menikmati kelezatan ini dan itu sangat disayangkan," kata Wong.
Lo, yang telah bekerja di restoran She Wong Yee selama 20 tahun, mengatakan dia berharap suatu hari nanti restoran itu akan buka lagi.
"Selain rumahku, restoran ini adalah tempat yang paling dekat denganku," kata Lo.
Sumber: Reuters
Baca juga: Diduga tertular pemilik, kucing di Hong Kong positif virus corona
Baca juga: Seekor anjing dikarantina karena virus corona di Hong Kong
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020