• Beranda
  • Berita
  • Jubir Pemerintah: 16.500 spesimen terkait COVID-19 sudah diperiksa

Jubir Pemerintah: 16.500 spesimen terkait COVID-19 sudah diperiksa

9 April 2020 16:41 WIB
Jubir Pemerintah: 16.500 spesimen terkait COVID-19 sudah diperiksa
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (9/42020). konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 /pri. (konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan sampai Kamis (9/4) sudah ada lebih dari 16.500 spesimen yang diperiksa untuk tes usap COVID-19.

"Lebih dari 300 rumah sakit rujukan COVID-19 ditentukan di seluruh Indonesia, diawaki oleh 35 ribu dokter dengan 42 ribu tempat tidur," kata Yurianto saat jumpa pers di Graha BNPB sebagaimana disiarkan langsung akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Jubir Pemerintah: Pastikan informasi COVID-19 dari sumber yang benar

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan itu mengatakan sudah lebih dari 17 ribu alat pelindung diri (APD) yang diadakan dan disalurkan untuk menangani COVID-19.

Selain 17 ribu alat pelindung diri yang sudah disalurkan, masih ada stok 300 ribu yang sedang dipersiapkan.

"Terima kasih kepada para relawan. Sudah ada lebih dari 18 ribu relawan mendaftar, baik untuk relawan medis maupun nonmedis yang akan bersinergi melaksanakan layanan bagi para penderita COVID-19," tuturnya.

Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 harapkan masyarakat diam di rumah antisipasi DBD

Baca juga: Pemerintah sudah periksa 14.354 spesimen terkait COVID-19

Baca juga: Terbaru, 204 orang sembuh dan 2.738 positif COVID-19 di Indonesia


Yurianto mengatakan kunci keberhasilan penanganan COVID-19 ada pada masyarakat yang disiplin dan patuh pada imbauan pemerintah.

Pemerintah sudah mengimbau masyarakat untuk tetap tinggal di rumah, menggunakan masker bila terpaksa keluar rumah, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, dan menjaga jarak fisik dengan siapa pun setidaknya dua meter.

"Risiko akan bisa kita kendalikan kalau kita lebih banyak di rumah. Kita lebih aman di rumah, tidak bepergian kemana pun," katanya.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020