Hingga saat ini BPBD Cianjur, masih melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan dinas PUPR Propinsi Jabar untuk menurunkan alat berat, guna membuka kembali jalur utama penghubung antar kecamatan yang tertutup total.
"Kami masih melakukan pendataan informasinya ada korban yang tertimbun, namun belum bisa dipastikan benar atau tidak. Namun untuk sementara data yang masuk ada satu unit sepeda motor yang tertimbun dan jalur menuju selatan terputus," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopan saat dihubungi Kamis.
Ia menjelaskan, longsor yang terjadi setelah hujan turun deras menguyur kawasan tersebut, sehingga menyebabkan tebing setinggi 30 meter yang terletak di seberang lapangan Tarumanagara, longsor dengan material longsoran setinggi 5 meter dengan panjang longsoran 20 meter.
Akibatnya arus lalulintas dari Cianjur menuju selatan atau sebaliknya tidak dapat melintas dan dialihkan ke sejumlah jalur alternatif yang ada."Kami upayakan penanganan cepat berkordinasi dengan PUPR Jabar, agar arus lalulintas dapat kembali normal," katanya.
Ia menambahkan, saat ini relawan dan tim BPBD Cianjur, bersama Muspika Kecamatan Sukanagara, berusaha membuka jalan agar dapat dilalui minimal kendaraan roda dua dan pejalan kaki. Sedangkan untuk menyingkirkan materil longsor membutuhkan alat berat.
Sementara informasi dihimpun, longsor yang terjadi setelah hujan turun dengan deras, warga sempat melihat tanda-tanda pergerakan tanah tebing setinggi 30 meter. Mendapati hal tersebut, warga mengimbau penguna jalan untuk tida melintas.
Selang beberapa saat tebing longsor hingga menutup sebagian besar landasan jalan. Warga tidak dapat memastikan ada korban jiwa atau tidak karena setelah memastikan situasi aman dan tidak terjadi longsor susulan, warga menemukan satu unit sepeda motor yang sebagian besar tertimbun.
"Kami belum bisa memastikan apakah pemilik motor selamat atau tidak. Namun warga menemukan sepeda motor yang tertimbun. Ini merupakan longsor pertamakali yang sangat besar sampai menutup landasan jalan," kata Ayi Kahffi warga seitar.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020