Hal itu sebagaimana konfirmasi resmi tim Satgas Penanggulangan Wabah COVID-19 Kabupaten Tulungagung yang menyebut penambahan dua pasien baru di wilayahnya pada Kamis, (9/4) berasal dari klaster pertama.
"Data update dari (Pemerintah) Provinsi Jatim hingga pukul 18.42 WIB, untuk Tulungagung bertambah dua pasien positif COVID-19 dan berasal Kecamatan Bandung," kata Bambang menjelaskan.
Ia tak menyebut detail nama ataupun inisial. Juga tidak menjelaskan kondisi klinis kedua pasien.
Namun Bambang memastikan bahwa berdasar hasil tracing atau pemeriksaan klinis terhadap orang-orang yang diidentifikasi melakukan kontak dekat dengan pasien COVID-19, diketahui bahwa penularan terhadap pasien 06 dan 07 tersebut berasal dari klaster pertama.
"Kedua pasien ini terkonfirmasi dari kluster pertama atau dari keluarga pasien pertama (AH) yang dinyatakan positif COVID-19 pascakepulangan dari ibadah umroh," paparnya.
Ketika AH dinyatakan positif, lanjut fia, Satgas COVID-19 segera melakukan tracing terhadap sejumlah orang yang kontak dekat dengan AH, di antaranya dua pasien ini yang merulakan ibunda dan kakak perempuan AH.
Selanjutnya, petugas melakukan rapid test terhadap kedua pasien ini dan diketahui hasilnya positif.
“Seusai hasil rapid test dinyatakan positif, kemudian kita lakukan tes PCR dengan pengambilan swab tenggorokan. Dan hasilnya keluar harini, dinyatakan positif,” katanya.
Kedua pasien baru COVID-19 itu saat ini dilaporkan dalam kondisi baik. Secara klinis sehat atau masuk kelompok penderita COVID-19 yang tidak disertai gejala atau OTG (orang tanpa gejala).
Keduanya telah dikarantina di Rusunawa IAIN Tulungagung sejak Sabtu, 4 April bersama AH dan satu OTG lain.
Kedua pasien (pasien 06 dan 07) sementara tetap dipertahankan untuk dirawat di tempat karantina dengan pengawasan dan penanganan ketat tim medis RSUD dr. Iskak Tulungagung.
"Kedua pasien harus memperpanjang masa karantinanya hingga dilakukannya pengambilan swab kedua. Dan sekarang sambil menunggu hasil swab kedua dinyatakan negatif atau sembuh” katanya.
Bambang menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan RSUD dr. Iskak untuk menjadwalkan pengambilan swab kedua kalinya terhadap kedua pasien.
Kasi Informasi dan Pemasaran RSUD dr. Iskak Tulungagung, Mochamad Rifai memperkirakan, swab kedua baru bisa dilakukan terhadap pasien 06 dan 07 sekitar 3-4 hari ke depan.
"Kalau melihat hasil swab pertama baru keluar dari Balitbangkes hari ini, maka pengambilan swab kedua mungkin sekitar 3-4 hari lagi. Karena swab lanjutan ini hanya bisa dilakukan dengan interval masa inkubasi virus corona yang secara keilmuan disimpulkan berjarak 14 hari," kata Rifai menjelaskan.
Secara keseluruhan, berdasarkan data Satgas COVID-19 Kabupaten Tulungagung hingga Kamis (9/4/2020), tercatat ada 858 orang dalam pemantauan (ODP), kemudian pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 94 pasien dengan rincian 32 pasien dirawat, 47 pasien pulang, dan meninggal sebanyak 15 orang.
Sedangkan pasien yang dinyatakan positif COVID-19 berjumlah tujuh orang dan satu pasien menjalani perawatan di RSUD dr Iskak.
Dari tujuh pasien itu, di antaranya dari Kecamatan Bandung dua pasien, Campurdarat satu pasien, Tulungagung dua pasien, Kedungwaru satu pasien, dan Ngantru satu orang. (*)
Baca juga: Pasien positif COVID-19 Tulungagung jalani swab tenggorokan kedua
Baca juga: UMKM batik di Tulungagung hentikan produksi dampak COVID-19
Baca juga: Lima pasien COVID-19 Tulungagung jalani karantina khusus
Baca juga: Pasien PDP COVID-19 asal Kediri meninggal di RSUD Tulungagung
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020