Sementara itu, ada tanda-tanda bahwa wabah tersebut kemungkinan tak lama lagi akan mencapai puncaknya.
Para pejabat AS memperingatkan masyarakat untuk bersiap-siap menghadapi jumlah kematian yang mengkhawatirkan pekan in, bahkan saat bukti menunjukkan bahwa jumlah baru pengidap COVID-19 sedang berada di garis rata di New York, negara bagian yang menjadi pusat wabah corona di AS.
Angka kematian Amerika Serikat saat ini adalah yang tertinggi di dunia.
AS pada Selasa (7/4) dan Rabu (8/4) mencatatkan rekor harian baru dengan 1.900 kematian baru per hari, menurut penghitungan Reuters. Jumlah orang meninggal di AS naik sebanyak lebih dari 1.600 pada Kamis (9/4). Dengan jumlah itu pun, beberapa negara bagian belum melaporkan data terbaru mereka.
Sementara itu, jumlah orang di AS yang mengidap COVID-19 mencapai 459.000 pada Kamis, naik sebanyak 27.000 dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Hanya Italia yang mencatatkan angka kematian lebih tinggi, yaitu berjumlah 18.279 orang, meskipun jumlah penduduk di negara itu jauh lebih kecil daripada Amerika Serikat.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kadin usul pemerintah keluarkan stimulus hingga Rp1.600 triliun
Baca juga: Kemenag: Selama puasa laksanakan ibadah di rumah
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020