“Sampai hari ini sudah ada lebih dari 19.500 orang yang menjalani pemeriksaan berbasis pada molekuler dengan menggunakan real time PCR,” kata Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Jumat.
Baca juga: Enam pasien sembuh dari COVID-19 di Sumbar
Pemeriksaan dengan metode PCR, Polymerase Chain Reaction (Reaksi Rantai Polimer), merupakan tes usap dengan sampel cairan mulut, yang diklaim paling akurat untuk mendeteksi paparan virus di dalam tubuh, termasuk untuk virus corona.
Selain itu, ada pula rapid test atau tes cepat yang menggunakan sampel darah, yang hasilnya masih harus dikonfirmasi lebih lanjut dengan tes PCR.
Dari jumlah tes PCR tersebut, pemerintah mengonfirmasi sejumlah 3.512 kasus positif COVID-19 di seluruh 34 provinsi di Indonesia, bertambah 219 dari hari sebelumnya dengan catatan 3.293 kasus.
Baca juga: Perawat di Jateng kenakan pita hitam sebagai wujud duka
Di samping itu, Yurianto juga mengumumkan bahwa hingga hari ini pemerintah telah melakukan pengadaan sebanyak lebih dari 769.000 alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis.
“Sudah kami bagikan sebanyak 698.650 APD ke seluruh Indonesia,” kata dia menambahkan.
Sementara itu, terdapat lebih dari 300 rumah sakit rujukan yang ditunjuk oleh pemerintah serta sudah mulai beroperasi, didukung tenaga kesehatan seperti dokter umum, dokter spesialis, dan perawat.
Ada pula sekitar 18.000 relawan di bidang medis dan nonmedis yang telah mendaftarkan diri dan menyatakan kesiapan untuk ikut membantu penanganan wabah ini.
“Yang kami banggakan lagi, yang kami apresiasi lagi adalah donasi yang diberikan oleh seluruh masyarakat Indonesia bahkan seluruh penjuru dunia... sudah lebih dari Rp195 miliar rupiah kami terima,” ucap Yurianto.
Baca juga: Batam minta rumah sakit evaluasi diet pasien COVID-19
Baca juga: Peringatan Jumat Agung dari rumah, diapresiasi pemerintah
Baca juga: Lab IPB untuk pengujian diagnostik COVID-19 segera dioperasikan
Pewarta: Suwanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020