Pemerintah Aceh menerima bantuan alat pelindung diri (APD) tahap ketiga berupa pakaian coverall dan masker medis dari pemerintah pusat, rencananya akan didistribusikan ke seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Aceh.Ini fokus Puskesmas dulu
Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif, Jumat, mengatakan APD yang tiba di Aceh melalui Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar tersebut berjumlah 12 ribu, dengan rincian delapan ribu masker medis dan empat ribu pakaian coverall atau hazmat.
"Ini APD yang ketiga kita terima. Hari ini kita terima baju coverall empat ribu dan masker delapan ribu, ini akan kita distribusikan untuk fasilitas kesehatan," katanya di Banda Aceh.
Baca juga: Laboratorium PCR tes COVID-19 di Aceh akan berfungsi
Baca juga: 2.400 warga Aceh telah tes cepat COVID-19
Ia menjelaskan APD akan dibagikan ke seluruh fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, dinas kesehatan dan Puskesmas. Namun untuk APD tahap tiga itu lebih difokuskan pembagiannya ke 375 Puskesmas di seluruh Aceh.
Menurut Hanif, paling tidak semua fasilitas kesehatan di Tanah Rencong itu telah memiliki stok APD, jika pun habis maka menunggu bantuan selanjutnya. Sedangkan untuk kebutuhan APD di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh hingga sebulan ke depan telah tercukupi.
"Ini fokus Puskesmas dulu, karena yang lain sudah kita kasih semua, rumah sakit sudah, dinas kesehatan sudah, ini fokus semua ke Puskesmas di Aceh. Paling tidak ada stok dulu," katanya.
Baca juga: Gubernur imbau perantau Aceh tak mudik cegah COVID-19
Baca juga: Tak ada reagen, dua laboratorium PCR di Aceh belum berfungsi
Hanif menambahkan, APD dan masker menjadi stok awal untuk seluruh Puskesmas di Aceh. Apabila tidak cukup maka nantinya bisa menggunakan sistem subsidi silang, Puskesmas yang membutuhkan bisa pinjam dari Puskemas yang belum membutuhkan.
"Ini ada empat ribu, paling tidak ada stok tiga APD per Puskesmas, walaupun tidak cukup tapi tidak semua Puskemas butuh, bisa subsidi silang nanti," katanya.
Kemudian, kata dia, yang paling dibutuhkan Aceh kini ialah masker N95, yang belum ada tambahan. Katanya, yang mereka bagikan belum lama ini merupakan masker stok dulu, sedangkan kebutuhan maskernya sangat besar.
"Jadi kita baru dapat bantuan 23 ribu masker, sedangkan kebutuhan masker kita, di RSUD Zainoel Abidin saja satu hari itu 25 ribu kita suplai masker, jadi masker N95 itu sama sekali enggak masuk tahun ini," katanya.
Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 pesan warga patuhi seruan pemerintah
Baca juga: Tiga positif COVID-19 di Aceh dinyatakan sembuh
Baca juga: Pemprov Aceh cabut pemberlakuan jam malam
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020