Ada total 27 KA jarak jauh di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya menuju ke berbagai kota di Pulau Jawa dibatalkan
Sebanyak 14.254 tiket kereta api dibatalkan oleh penumpang di sejumlah stasiun wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya periode 1-10 April 2020, akibat pengurangan kuota perjalanan kereta dan pembatalan beberapa kereta jarak jauh sebagai antisipasi penyebaran COVID-19.
Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya Suprapto saat dikonfirmasi di Surabaya, Jumat mengatakan, pihaknya masih akan terus menerima pembatalan tiket, khususnya penumpang yang telah jauh hari memesan tiket untuk keperluan mudik, namun kereta yang dipesan telah dibatalkan KAI sebagai antisipasi penyebaran COVID-19.
"Layanan pembatalan melalui KAI Access pun bisa dilakukan tiga jam sebelum keberangkatan KA," katanya.
Baca juga: Imbas PSBB, KAI Surabaya hanya jalankan dua kereta ke Jakarta
Sementara itu, berdasarkan catatan Daop 8 Surabaya, total penumpang yang naik atau turun di sejumlah stasiun wilayah setempat juga turun signifikan.
Pada 1 Maret 2020 jumlah penumpang yang naik sebanyak 40.148 orang dan jumlah penumpang yang turun 40.662 orang.
Namun, pada 9 April 2020, jumlahnya menurun tajam hanya 6.494 orang naik dan penumpang yang turun dengan jumlah 5.623 orang.
"Hal ini karena ada total 27 KA jarak jauh di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya menuju ke berbagai kota di Pulau Jawa dibatalkan," katanya
Ia berharap, masyarakat Jatim mematuhi semua protokol dari pemerintah dalam hal pencegahan penyebaran COVID-19.
"Bagi masyarakat yang membatalkan atau mengubah jadwal tiket KA agar menggunakan fasilitas layanan daring tiket di aplikasi KAI Access agar tidak perlu ke luar rumah," kata Suprapto.
Sementara itu, stasiun yang menjadi kewenangan Daop 8 Surabaya meliputi Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Surabaya Kota/Semut, Surabaya Wonokromo, Sidoarjo, Mojokerto, Bojonegoro, Malang dan Stasiun Lamongan.
Baca juga: Penumpang KA di Surabaya turun signifikan akibat pembatasan kapasitas
Baca juga: Daop 8 Surabaya total batalkan perjalanan 22 kereta api
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020