Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) bersama tiga universitas di Malaysia sepakat menggelar forum ilmiah secara dalam jaringan (online) dengan teknologi komunikasi dalam suasana pandemi COVID-19.Diskusi berbasis digital bersama UPSI, IPG Kampus Ipoh, dan UPM dalam rangka melanjutkan program kerja sama yang belum terealisasi akibat pandemi COVID -19
"Kesepakatan itu diputuskan dalam diskusi daring (dalam jaringan) yang diikuti UMSU bersama Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPS), Universitas Putra Malaysia (UPM) dan Institut Pendidikan Guru Kampus (IPG) Kampus Ipoh, Perak," kata Rektor UMSU Dr Agussani, MAP di Medan, Sabtu.
Ia mengaku gembira bisa mengikuti diskusi berbasis digital bersama UPSI, IPG Kampus Ipoh, dan UPM dalam rangka melanjutkan program kerja sama yang belum terealisasi akibat pandemi COVID -19.
Melalui forum diskusi daring itu diharapkan program kerja sama yang tertunda akibat pandemi COVID-19 bisa berlanjut dengan memanfaatkan teknologi komunikasi.
"Saya sangat gembira karena UMSU bersama UPSI, IPG Kampus Ipoh dan UPM bisa kembali melanjutkan program kerja sama dengan memanfaatkan teknologi komunikasi," katanya.
Dia juga menyampaikan keprihatinan karena situasi pandemi COVID -19 yang masih belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda dalam waktu dekat baik di Indonesia maupun di Malasyia.
Situasi saat ini, kata dia, memaksa kampus untuk mengambil kebijakan bekerja dari rumah dan tidak memungkinkan melanjutkan program kerja sama yang telah disusun.
Tetapi, katanya, situasi pandemi COVID-19 ini tidak harus menjadikan aktivitas kerja sama ilmiah berhenti karena teknologi komunikasi memungkinkan dilaksanakan forum ilmiah dalam bentuk daring.
" Hubungan kerja sama harus terus berlanjut, meski dalam situasi pandemi COVID-19," kata Agussani.
Sementara, Pengarah IPG Kampus Ipoh Dr Yahya bin Osman mengusulkan adanya forum ilmiah yang dilaksanakan dalam waktu dekat guna mengisi kevakuman dan menggairahkan kembali hubungan kerja sama.
Forum ilmiah bisa dalam bentuk kolokium atau seminar daring yang mengambil tema bahasa dan budaya Melayu.
Sebelumnya telah direncanakan program seminar antarbangsa pendidikan, bahasa dan budaya Melayu yang direncanakan bakal digelar di Guangdong University of Foreign Studies, China pada Februari 2020.
Namun karena acara yang merupakan pertemuan ilmiah berkala dua tahunan tidak mungkin dilaksanakan terkait COVID-19 maka paling tidak diharapkan ada kegiatan ilmiah pengganti sembari menunggu situasi kembali normal.
Untuk kegiatan berupa forum ilmiah daring pihak UPSI yang diwakili Prof Abdul Rasid dan Dr Shamsuddin bin Othman (UPM) sepakat dengan UMSU dan IPG Kampus Ipoh. Jadwal forum ilmiah online nantinya disusun kemudian berdasarkan kesepakatan.
"Forum ilmiah 'online' ini nantinya juga bisa melibatkan mahasiasa masing-masing universitas sehingga memiliki pengalaman internasional," kata Prof Rasid.
Selain forum ilmiah daring, diskusi yang memanfaatkan aplikasi "google meet" itu juga menyepakati pembuatan jurnal ilmiah bersama yang mengangkat artikel ilmiah tentang Bahasa dan Budaya Melayu.
Untuk hal itu Pusat Studi Budaya Melayu UMSU, kataa Rektor UMSU Agussani diharapkan menjadi penggeraknya.
Baca juga: UMSU-UniMAP diskusi online penghematan listrik di masa COVID-19
Baca juga: UMSU persiapkan seminar Melayu Antarbangsa di Guangdong
Baca juga: Rektor UMSU terima penghargaan dari Dunia Melayu
Pewarta: Juraidi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020