• Beranda
  • Berita
  • Bupati Majene sambut kedatangan santriwati sembuh dari COVID-19

Bupati Majene sambut kedatangan santriwati sembuh dari COVID-19

11 April 2020 16:50 WIB
Bupati Majene sambut kedatangan santriwati sembuh dari COVID-19
Bupati Majene Fahmi Massiara (kanan) saat menyambut kedatangan santriwati sembuh COVID-19 (kiri) di Posko COVID-19 di Kantor Dinas Perhubungan Majene, Kelurahan Tande Timur, Kecamatan Banggae Timur, Sabtu (11/4/2020). ANTARA/HO Humas Pemkab Majene/am.
Bupati Majene Fahmi Massiara menyambut langsung kedatangan santriwati sebuah pondok pesantren di Bogor, Jawa Barat yang telah dinyatakan sembuh dari COVID-19 dalam perawatan di RSUD regional di Sulawesi Barat.

Bupati bersama tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 dan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Majene Fatmawati Fahmi menyambut kedatangan santriwati tersebut di Posko COVID-19 di Kantor Dinas Perhubungan Majene di Kelurahan Tande Timur Kecamatan Banggae Timur, Sabtu.

Saat tiba di Posko COVID-19, santriwati sembuh dari COVID-19 itu langsung diberi hadiah sebuah boneka dan alat sholat berikut vitamin untuk dikonsumsi.

Bupati mengatakan sangat bahagia dengan kesembuhan santriwati tersebut.

Meski telah dinyatakan negatif COVID-19, Fahmi Massiara meminta agar santriwati tersebut tetap istirahat selama tujuh hari untuk proses pemulihan.

Bupati juga berharap, kasus positif COVID-19 ini menjadi kasus terakhir di Majene.

"Kami mengimbau warga agar menghormati dan tidak mengucilkan setiap orang yang dinyatakan orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP)," kata Fahmi Massiara.

"Kita tentu berharap, tidak ada lagi warga Majene yang dengan status OPD serta PDP. Mari kita doakan anak kita (santriwati) bisa sembuh total, sehat walafiat dan kembali ke pesantren setelah keadaannya membaik dan bebas COViD-19," tambahnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majene dr Rahmat Malik menyampaikan bahwa kepulangan santriwati sembuh COVID-19 itu, jangan dianggap sebagai stigma negatif yang harus dikucilkan.

"Hal tersebut juga jangan dianggap malapetaka, namun tetap waspada. Kami juga harapkan masyarakat jangan panik karena kami hadir dan bekerja keras demi kebaikan dan keselamatan kita bersama," terang Rahmat Malik.

Sedangkan, santriwati sembuh COVID-19 itu menyampaikan bahwa selama dirawat di rumah sakit, ia mengikuti semua yang menjadi protokol dan anjuaran dokter.

Selain itu, ia juga mengaku tetap sabar dan menerima kondisinya dan menganggap semuanya adalah ujian.

"Kesabaran dan keyakinan kepada Allah SWT merupakan obat yang paling terbaik, sebaliknya ketakutan dan kecemasan merupakan sumber penyakit," kata santriwati tersebut.

Setelah proses penyambutan tersebut, santriwati sembuh COVID-19 itu bersama keluarganya langsung pulang menuju rumahnya di Lingkungan Salabulo, Kelurahan Tande Timur, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene.

Santriwati sebuah pondok pesantren di Bogor Jawa Barat itu dinyatakan sembuh atau negatif COVID-19 setelah menjalani serangkaian tes dan perawatan selama dua pekan di RSUD Regional Sulbar.

Santriwati tersebut merupakan kasus positif COVID-19 pertama di Provinsi Sulbar.
Baca juga: Jubir Sulbar: Pasien asal Majene sembuh dari COVID-19
Baca juga: Kadinkes Sulbar ajak masyarakat tetap gunakan masker, cegah COVID-19
Baca juga: Ombudsman Sulbar dukung karantina wilayah cegah COVID-19
Baca juga: Demam tinggi, santri asal Bogor dievakuasi ke RSUD Regional Sulbar

Pewarta: Amirullah
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020