Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya untuk menekan pandemi virus corona jenis baru (COVID-19) di daerah itu.Itu menandakan masyarakat Kota Surabaya masih belum memiliki informasi yang komprehensif terkait penyebaran COVID-19
"Di Surabaya bertambah 83 orang atau bertambah 97 dari hari sebelumnya. Hari ini per pukul 17.00 WIB, total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 menjadi 180 orang," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu malam.
Dia menjelaskan jumlah tersebut bukan angka yang kecil, ditambah jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Surabaya 502 orang.
Gubernur Khofifah menggugah kesadaran, khususnya warga Kota Surabaya, untuk turut membantu memutus mata rantai penularan COVID-19 dengan tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan penting.
"WHO dan seluruh elemen di negeri ini sudah berkali-kali menganjurkan physical distancing. Jangan keluar rumah kalau tidak ada keperluan mendesak. Kalau keluar rumah gunakan masker, serta membiasakan pola hidup sehat. Tolong anjuran ini diterapkan," ucapnya.
Baca juga: DPD: Pembagian tugas pusat-daerah tangani COVID-19 perlu dipertegas
Mantan Menteri Sosial itu, mengaku pada Sabtu (11/4) malam melihat anak-anak muda bergerombol dan menggelar "trek-trekan" di depan Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo Surabaya.
"Itu menandakan masyarakat Kota Surabaya masih belum memiliki informasi yang komprehensif terkait penyebaran COVID-19. Tolong sampaikan di Surabaya sudah ada sebanyak 180 kasus pasien positif COVID-19 dan itu bukan angka yang sedikit," tuturnya.
Gubernur Khofifah menekankan Pemerintah Provinsi Jawa Timur harus melakukan evaluasi lebih detail untuk menekan penularan COVID-19, khususnya di wilayah Kota Surabaya.
Pada Minggu malam dilakukan koordinasi antara Pemprov Jatim dan forkopimda setempat membahas evaluasi detail meningkatnya jumlah pasien positif.
Terkait koordinasi dengan Pemkot Surabaya, Gubernur Khofifah memerintahkan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono untuk membahasnya dengan Sekretaris Daerah Pemkot Surabaya maupun sekda di beberapa kabupaten.
"Kami sudah berkoordinasi, tapi besok Senin (13/4), kami tetap membahasnya lagi, terutama dengan Sekkota Surabaya," tutur Sekda Provinsi Jatim Heru Tjahjono.
Baca juga: Pemprov Sulsel rapat koordinasi antisipasi dampak COVID-19
Baca juga: BPPT koordinasi pengembangan alat deteksi virus corona
Baca juga: Gubernur Jabar luncurkan aplikasi pusat informasi koordinasi corona
Pewarta: Fiqih Arfani/Hanif Nashrullah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020