Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan perluasan jangkauan layanan bagi guru dan tenaga kependidikan IPA pada jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK.Mendikbud berharap dengan situasi seperti saat ini agar kita semua bergotong royong
Layanan itu diberikan bagi guru dan tenaga kependidikan yang ingin meningkatkan kompetensinya melalui program pendidikan dan pelatihan (Diklat) Daring Masif dan Terbuka (Didamba)," ujar Plt Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt Dirjen GTK) Kemendikbud, Supriano, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Didamba dapat diakses di mana saja dan kapan saja melalui https://pkb.p4tkipa.kemdikbud.go.id/mooc.
Supriano menyampaikan apresiasi kepada PPPPTK IPA yang berinovasi dan melaksanakan diklat dengan model daring. "Kalau ini menjadi kebiasaan kita ke depan, diklat ini nanti tidak perlu lagi kita kumpul-kumpul, mungkin bisa dengan jarak jauh. Dengan begitu akan ada penghematan waktu maupun anggaran," tambah dia.
Kendala yang dihadapi untuk guru yang berada di daerah yang belum terjangkau internet. Hal itu juga dialami guru di perkotaan yang terkadang terkendala jaringan internet.
"Saat ini Kemendes dengan program dana desa. Mendikbud berharap dengan situasi seperti saat ini agar kita semua bergotong royong, artinya di mana ada kesempatan untuk membangun infrastruktur dan sebagainya, itu kita lakukan bersama. Oleh karena itu Kemendikbud terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga maupun swasta yang berkaitan dengan jaringan internet ini," jelas dia.
Baca juga: Telkomsel alami lonjakan data internet untuk belajar
Baca juga: Mendikbud: Harus ada interaksi guru-siswa meski belajar online
Selain mendapatkan model pelatihan daring yang berbasis teknologi, lanjut Supriano, guru harus terus berinovasi dan harus diberi motivasi agar meningkatkan kompetensinya dalam penggunaan teknologi.
"Teknologi bukanlah pengganti guru, karena guru tidak akan terganti, melainkan gunakan teknologi sebagai alat bantu untuk proses pembelajaran. Itu yang harus kita garis bawahi," kata Supriano.
Kepala PPPPTK IPA, Enang Ahmadi, menyampaikan bahwa untuk angkatan dua terdapat sebanyak 9.200 pendaftar. Sementara yang bisa diakomodasi saat ini berjumlah 936 peserta.
"Untuk saat ini jaringan infrastruktur masih terus dikembangkan dan untuk 936 peserta ini nantinya ada 17 jenis mata diklat dan nanti akan terus kami kembangkan. Untuk Angkatan dua tahap pertama dimulai sejak 13 April sampai dengan 1 Mei 2020," kata Enang.
Terdapat dua tahap yang harus dilalui oleh para peserta, yang mana tahap pertama adalah teori, dan tahap kedua adalah praktik.
Untuk tahap pertama selama tiga minggu atau setara 36 jam pelajaran. Untuk tahap kedua lamanya juga tiga minggu setara 32 jam pelajaram sehingga total jumlahnya 68 jam pelajaran.
"Dalam satu tahun, peserta sudah mendapatkan dua angka kredit untuk pengembangan dirinya. Seluruh peserta yang memenuhi syarat akan mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau Surat Keterangan bagi setiap tahap yang diikutinya,” tutur Enang
Baca juga: Pengguna aplikasi belajar online melonjak 100 persen lebih saat corona
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020