Perusahaan bioteknologi SolGent dari Korea Selatan mendapatkan pesanan untuk memasok tambahan 7.500 set alat tes virus corona, yang masing-masing bisa digunakan untuk 100 tes berbeda, ke badan pemerintahan Amerika Serikat (AS).
Dengan tambahan itu, otoritas kesehatan AS bisa melipatgandakan pemeriksaan COVID-19 dengan alat yang diperoleh dari Korea Selatan menjadi 1,5 juta tes.
Hingga Selasa, SolGent telah mengirimkan set alat untuk 150.000 pengujian kepada Badan Penanganan Kedaruratan Federal (FEMA).
Pengiriman itu dilakukan setelah Presiden AS Donald Trump menyampaikan permintaan pasokan alat medis dalam percakapan telepon dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada 25 Maret lalu.
Baca juga: Langgar aturan isolasi mandiri COVID-19, WNI dideportasi dari Korsel
Baca juga: Gugus Tugas Covid-19: Dokumen ekspor APD ke Korsel sudah sesuai aturan
AS berada pada posisi pertama negara dunia dengan jumlah kasus infeksi dan kematian akibat COVID-19 tertinggi. Per Senin (13/4), angkanya mencapai 587.173 kasus infeksi dan 23.644 kasus pasien meninggal dunia.
Direktur Utama SolGent, You Jae-hyung, menyatakan bahwa perusahaannya tengah mendiskusikan kontrak kerja sama jangka panjang dengan FEMA dan akan membangun pabrik di AS untuk memproduksi set alat tes, namun belum ada keputusan final.
Duta Besar AS untuk Korea Selatan, Harry Harris, melalui cuitan di Twitter mengatakan pasokan set alat tes medis sudah dimuat ke pesawat di Bandara Incheon Korea Selatan untuk diterbangkan ke AS.
Harris menyebut ikatan antara kedua negara sebagai ironclad--sekuat baja, dan berterima kasih kepada Kementerian Luar Negeri Korea Selatan atas bantuan yang diberikan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Belajar dari Korsel, RI perlu sistem IT hadapi COVID-19
Baca juga: Korsel laporkan peningkatan pasien sembuh yang kembali positif corona
Pewarta: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020