Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS) menyatakan bahwa mereka telah memberikan sembilan kontrak senilai hampir 2,6 miliar dolar AS untuk dapat menghasilkan 137.000 ventilator hingga akhir 2020 untuk National Stockpile Nasional Strategis.
Sembilan kontrak yang dimaksud itu juga termasuk kontrak kepada GM senilai 489,4 juta dolar AS untuk membuat 30.000 ventilator pada akhir tahun setelah Presiden Donald Trump mengajukan Undang-Undang Produksi Pertahanan.
Dikutip dari Reuters, Rabu, kontrak lain yang diumumkan oleh HHS dalam beberapa hari terakhir termasuk kontrak 646,7 juta dolar AS untuk perusahaan teknologi kesehatan asal Belanda, Philips. Ada juga yang lainnya seperti General Electric Co, Hill-Rom Holdings Inc, Medtronic Plc, ResMed Inc, Vyaire Medical Inc, Hamilton Medical AG dan Zoll Medical Corp.
"Hamilton menerima kontrak sebesar 552 juta doalr AS untuk membuat sekitar 14.115 ventilator, sementara Vyaire menerima kontrak 407.9 juta dolar AS untuk 22.000 ventilator yang akan mulai diproduksi pada 29 Juni dan Zoll menerima kontrak 350.1 juta dolar AS untuk membuat 18.900 ventilator," HHS mengatakan pada Senin (13/04).
Sekretaris HHS, Alex Azar mengatakan dalam sebuah pernyataan kontrak "Berarti kita akan memiliki kapasitas yang lebih untuk menanggapi pandemi saat berevolusi."
GM, yang bekerja sama dengan perusahaan ventilator Ventec Life Systems untuk memproduksi peralatan medis, mengatakan akan mengirim lebih dari 600 ventilator pada bulan April.
Ia menambahkan bahwa pihaknya diperkirakan akan mengisi hampir setengah pesanan pada akhir Juni dan pesanan penuh pada akhir Agustus. Ventilator akan diproduksi di pabrik di Kokomo, Indiana.
Baca juga: Kontribusi perusahaan otomotif global untuk lawan corona
Baca juga: Fiat Chrysler produksi satu juta masker wajah di pabrik Asia
Baca juga: GM, Ford, FCA bentuk Satgas COVID-19
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020