Ingatlah untuk selalu menjaga kebersihannya. Untuk itu, sebaiknya rutinlah mencucinya sama seperti pakaian dalam Anda, menurut Darrell Spurlock, direktur Leadership Center for Nursing Education Research, Widener University di Pennsylvania, Amerika Serikat.
"Ganti setiap hari dan saat kotor," kata dia seperti dilansir Medical Daily.
Spurlock menyarankan mencuci masker dengan air panas dan deterjen untuk memastikan virus dan kotoran keluar dari kain.
“Pencucian normal untuk masker yang terbuat dari kain pakaian, termasuk mengeringkan masker dengan panas tinggi, harusnya cukup untuk menghilangkan inokulasi virus corona," kata dia.
Para ahli kesehatan meyakini virus corona baru dapat dengan mudah menyebar melalui tetesan atau droplet dari batuk atau bersin. Sebagian mereka berpendapat, mengenakan masker wajah di ruang publik dapat membantu mengurangi risiko pajanan atau penularan virus.
Sebelumnya, Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan masker kain cukup untuk mereka yang sehat. Dia menyarankan orang-orang mencuci rutin masker dan tidak memakainya lebih dari empat jam.
Di sisi lain, ahli virologi pemenang Nobel, Harold Varmus dan Komisi Tetap Penyakit Menular dan Ancaman Kesehatan Abad 21, Amerika Serikat, Harvey Fineberg seperti dilansir The Guardian pernah mengungkapkan, masker kain bisa menghentikan 99 persen droplet.
Namun, ingatlah masker kain tidak boleh dikenakan anak-anak di bawah usia dua tahun, siapapun yang mengalami kesulitan bernapas atau mereka yang tidak bisa melepas masker sendiri.
Selain masker, tetaplah menjaga jaga jarak fisik dan sosial dan menerapkan perilaku bersih seperti mencuci tangan dengan air dan sabun.
Baca juga: IDI anjurkan penggunaan masker kain dilapisi saputangan
Baca juga: Jual masker mewah, ipar George Clooney dihujat
Baca juga: Selebritas kampanyekan gerakan menggunakan masker kain
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020