Pada pukul 10.16 WIB, rupiah menguat 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rp15.623 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.645 per dolar AS.
"Dalam perdagangan hari ini rupiah kemungkinan akan kembali menguat di level Rp15.550-Rp15.700 per dolar," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu.
Pada Selasa (14/4) kemarin, rupiah ditutup melemah tipis 15 poin atau 0,1 persen menjadi Rp15.645 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.630 per dolar AS.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan akan mengumumkan data neraca perdagangan Maret 2020 pada hari ini.
Baca juga: Peneliti sebut penguatan rupiah karena penanganan COVID-19 membaik
Konsensus memperkirakan neraca perdagangan Maret surplus 760 juta dolar AS.
Sentimen domestik lainnya, Bank Indonesia (BI) kemarin mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate pada level 4,5 persen.
BI juga menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) masing-masing sebesar 200 bps untuk bank umum konvensional yang mendapatkan maupun tidak mendapatkan kelonggaran GWM harian.
Baca juga: Rupiah menguat, Gubernur BI apresiasi eksportir
Dari global, China mencatatkan surplus neraca perdagangan Maret 2020 di atas konsensus, sebesar 19,9 miliar dolar AS. Kinerja ekspor turun 6,6 persen (yoy) dan impor turun 0,9 persen (yoy).
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp15.707 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp15.722 per dolar AS.
Baca juga: BI turunkan GWM rupiah untuk tambah likuiditas Rp102 triliun
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020