Kementerian Pertanian memilih Muhammad Azwar Fuadi, SPd, alumni pondok pesantren NW Pancor, Kabupaten Lombok Timur, sebagai duta petani milenial karena memiliki dedikasi kuat dan mampu mengembangkan bisnis pertanian dengan memanfaatkan teknologi informasi.Muhammad Azwar Fuadi yang aktif sebagai penyuluh swadaya merupakan formulator Bio Az-War Technology yang sudah terdaftar di Kementerian Pertanian. Selain itu, mampu menjadi penangkar benih padi hibrida varietas inpari 32, 33, cigeulis, dan lainnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, Husnul Fauzi di Mataram, Rabu mengatakan, Muhammad Azwar Fuadi merupakan salah satu dari 59 duta petani milenial yang sudah dikukuhkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, secara virtual dari Jakarta, pada Senin (13/4).
"Pengukuhan 59 duta petani milenial dari berbagai provinsi tersebut bersamaan dengan pengukuhan delapan duta petani andalan," katanya.
Baca juga: Kementan catat petani muda hanya 8 persen atau 2,7 juta orang
Muhammad Azwar Fuadi yang lahir pada 30 Juli 1990 berasal dari Kelurahan Prapen, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah.
Pria berusia 29 tahun tersebut menamatkan sekolah dasar di SDN 2 Tengari, Kelurahan Prapen. Kemudian melanjutkan pendidikan madrasah tsanawiyah, madrasah aliyah, di Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan (NW) Pancor, di Kabupaten Lombok Timur.
Pendidikan sarjana (S1) juga diselesaikan di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)/Universitas Hamzanwadi NW Pancor, pada 2015.
Menurut Husnul, Muhammad Azwar Fuadi yang aktif sebagai penyuluh swadaya merupakan formulator Bio Az-War Technology yang sudah terdaftar di Kementerian Pertanian. Selain itu, mampu menjadi penangkar benih padi hibrida varietas inpari 32, 33, cigeulis, dan lainnya.
Dalam usia yang masih sangat muda, kata dia, Azwar juga mampu menjalankan perusahaannya, yakni CV Uriv Tani-NTB, sehingga bisa menjadi mitra bisnis salah satu perusahaan tembakau nasional.
"Dia memang lahir dari keluarga petani. Sejak kecil dia juga menggeluti dunia pertanian bersama kedua orang tuanya di desa," ucap Husnul.
Baca juga: Regenerasi petani, Kementan kukuhkan 67 duta milenial pertanian
Husnul juga menyebutkan pemilihan Azwar sebagai duta petani milenial didasarkan atas berbagai kegiatan pertanian berskala internasional yang pernah dilakukan, di antaranya BEMP-EAGA yang digelar di Filipina pada 2018, IMT-GT di Indonesia, Filipina, dan Thailand (2017, 2018, 2019), serta IRRI di Filipina pada 2018-2019.
Berbagai kegiatan berskala nasional juga pernah diikuti, di antaranya Hari Tanah Se-Dunia yang diadakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, di BPSDLP Bogor, pada 2018. Selain itu, Agro Inovasi Spekta Horti di Lembang, Jawa Barat, pada 2018, dan Hari Pangan Se-Dunia Ke-17 di Kalimantan Barat, pada 2017.
"Kami akan terus berikhtiar untuk menciptakan petani-petani milenial yang mampu memanfaatkan potensi sumber daya alam dan mengembangkan bisnis di sektor pertanian menggunakan teknologi informasi," kata Husnul
Pewarta: Awaludin
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020