Badan Pusat Statistik (BPS) melansir rata-rata upah nominal buruh tani pada Maret 2020 naik sebesar 0,15 persen dibanding upah buruh tani Februari 2020, yaitu dari Rp55.173 menjadi Rp55.254.Sementara upah riil turun sebesar 0,04 persen dibanding Februari 2020, yaitu dari Rp52.232 menjadi Rp52.212
"Sementara upah riil turun sebesar 0,04 persen dibanding Februari 2020, yaitu dari Rp52.232 menjadi Rp52.212," kata Kepala BPS Suhariyanto yang disiarkan secara langsung di Jakarta, Rabu.
Sedangkan rata-rata upah nominal buruh bangunan Maret 2020 dibanding Februari 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,05 persen yaitu dari Rp89.621 menjadi Rp89.666.
Namun, upah riil buruh bangunan Maret 2020 dibanding Februari 2020 turun sebesar 0,05 persen, yaitu dari Rp85.663 menjadi Rp85.624.
Kemudian rata-rata upah nominal buruh potong rambut pada Maret 2020 dibanding Februari 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,09 persen, yaitu dari Rp28.522 menjadi Rp28.547.
Tapi upah riil Maret 2020 dibanding Februari 2020 turun sebesar 0,01 persen, yaitu dari Rp27.262 menjadi Rp27.261.
Kemudian untuk rata-rata upah nominal asisten rumah tangga per bulan pada Maret 2020 dibanding Februari 2020 tidak mengalami perubahan, yaitu sebesar Rp419.739.
Namun, upah riil asisten rumah tangga Maret 2020 dibanding Februari 2020 turun sebesar 0,10 persen, yaitu dari Rp401.203 menjadi Rp400.820.
Diketahui, upah nominal buruh/pekerja adalah rata-rata upah harian yang diterima buruh sebagai balas jasa pekerjaan yang telah dilakukan.
Sedangkan, upah riil buruh/pekerja menggambarkan daya beli dari pendapatan/upah yang diterima buruh/pekerja.
Baca juga: Upah nominal buruh tani Februari 2020 naik 0,23 persen
Baca juga: Upah nominal buruh tani Januari 2020 naik 0,59 persen
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020