"Saya sarankan dan solusi masyarakat, khususnya NTT menggelorakan kembali semangat konsumsi pangan lokal," kata Leta Rafael Levis kepada ANTARA di Kupang, Rabu.
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan peringatan Organisasi Badan Pangan dan Pertanian Dunia PBB (FAO), yang menyebutkan bahwa pandemi COVID-19 dapat mempengaruhi persediaan pangan secara global dan perlu upaya untuk mengatasinya.
Baca juga: Menteri Pertanian dorong pengembangan UMKM pangan lokal
Baca juga: Festival PARARA 2019 dekatkan pangan lokal ke milenial
Baca juga: Festival Panen Raya Nusantara dorong kesadaran konsumsi pangan lokal
Menurut dia, pemerintah tentu memiliki strategi sendiri dalam menyediakan pangan, tetapi khusus untuk NTT, semangat untuk kembali ke pangan lokal perlu digelorakan kembali.
Selain itu, pemerintah terus mendorong petani untuk mengembangkan tanaman yang selama ini menjadi andalan petani.
Tanaman yang menjadi andalan petani itu yakni seperti jagung, umbu-umbian dan kacang-kacangan, sehingga dapat dijadikan sebagai penyanggah pangan bagi masyarakat kita.
Saat ini produksi jagung di beberapa daerah di provinsi berbasis kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT) cukup bagus.
Diharapkan hasil jagung tersebut, dijadikan stok makanan bagi masyarakat untuk menghindari masa-masa sulit yang mungkin bakal terjadi.
Hal penting lain adalah, pemerintah perlu menggalakkan penghematan bagi seluruh masyarakat, untuk mengantisipasi kejadian buruk sebagai akibat dari pendemi COVID-19, katanya menambahkan.*
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020