"Motivasinya selalu ada karena saya masih memiliki harapan liga akan berlanjut kembali tahun ini," ujar Omid seperti dilansir dari laman resmi klub, Rabu.
Saat ini pemain bernomor punggung 91 itu tengah menjalani karantina di Swedia, setelah manajemen membolehkan para pemain pulang karena tidak ada aktivitas tim di tengah penangguhan kompetisi.
Omid mengaku tetap berlatih secara maksimal sesuai program latihan mandiri yang telah diberikan tim pelatih selama masa karantina. Dengan menjaga pola latihan maka ketika kembali pulang ke Bandung kondisi fisiknya tetap prima.
"Karena latihan itu, saya bisa siap ketika mulai berlatih lagi dengan tim," kata dia.
Baca juga: Persib Bandung perpanjang kontrak Omid Nazari satu musim
Omid mengatakan di tengah situasi serba sulit ini serta terbatasnya aktivitas membuat ia mulai merasa bosan. Pemain berdarah Filipina-Iran itu pun banyak menghabiskan waktu dengan menonton film, karena bisa mengisi kekosongan.
Apalagi pemerintah Swedia menerapkan aturan ketat demi memutus rantai penularan virus berbahaya tersebut, membuat orang tak bisa bergerak bebas.
"Sedikit membosankan untuk tidak bisa keluar dan melakukan sesuatu. Jadi, saya hanya menonton banyak film dan berlatih di rumah. Tidak banyak lagi yang bisa saya lakukan," kata dia.
Sebelumnya, PSSI mewacanakan akan menggelar turnamen pengganti apabila BNPB memperpanjang masa darurat bencana pada pertengahan tahun ini. Awalnya status Force Majeure ditetapkan hingga 29 Mei, artinya kompetisi bisa berlanjut pada 1 Juli.
Namun apabila status darurat bencana itu masih berlangsung dan diperpanjang, kemungkinan besar PSSI akan menghentikan kompetisi secara total dan menggantinya dengan turnamen.
Baca juga: Omid Nazari tegaskan bertahan di Persib Bandung
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020