• Beranda
  • Berita
  • Satu kantor kecamatan dan enam kelurahan di Surabaya ditutup

Satu kantor kecamatan dan enam kelurahan di Surabaya ditutup

15 April 2020 15:56 WIB
Satu kantor kecamatan dan enam kelurahan di Surabaya ditutup
Kantor Pemerintah Kota Surabaya (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)
Pelayanan publik di Kantor Kecamatan Tandes, Kota Surabaya, Jawa Timur, beserta enam kelurahan setempat untuk sementara ditutup mulai Rabu ini hingga 28 April mendatang akibat salah satu pegawai negeri sipil (PNS) yang biasa beraktivitas di kantor kecamatan meninggal dunia diduga positif COVID-19.

"Kami menutup sementara pelayanan di Kecamatan Tandes dan enam Kelurahan yang ada di sana. Ini sesuai protokol kesehatan yang berlaku," kata Koordinator Protokol Komunikasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, M. Fikser saat dihubungi wartawan di Surabaya, Rabu.

Baca juga: Pemkot Surabaya diminta usulkan PSBB dampak COVID-19

Baca juga: Imbas PSBB, KAI Surabaya hanya jalankan dua kereta ke Jakarta

Baca juga: Kota Surabaya belum punya rencana usulkan PSBB


Diketahui di Kecamatan Tandes terdapat enam kelurahan meiliputi Kelurahan Tandes, Kelurahan Karang Poh, Kelurahan Balongsari, Kelurahan Manukan Wetan, Kelurahan Manukan Kulon dan Kelurahan Banjar Sugihan.

Penutupan tersebut juga sesuai surat pemberitahuan dari kantor Kecamatan Tandes Nomer 475/535/436.9.14/2020. Dalam surat pemberitahuan yang dikirim ke ketua LPMK, RW dan RT se Kecamatan Tandes disebutkan bahwa mulai tanggal 15-18 April 2020 seluruh kantor kelurahan dan Kantor Kecamatan Tandes untuk sementara ditutup.

Sedangkan untuk pelayanan pengurusan surat dapat dilakukan via daring dengan laman resmi Dispendukcapil Surabaya http://ssw.surabaya.go.id/anjungan dan dapat dilakukan di rumah masing-masing.

Meski demikian, Fikser mengatakan pihaknya masih menungg hasil tes swab COVID-19 terhadap salah satu PNS tersebut. Jika nanti hasil test swab yang dilakukan menunjukkan negatif, maka pelayanan akan dibuka kembali seperti biasa.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan pihaknya terus mendorong warganya agar turut serta mencegah penyebaran COVID-19. Sebab, untuk memutus mata rantai virus ini dibutuhkan keterlibatan semua pihak, baik itu pihak pemerintah, kepolisian, TNI, stakeholder, hingga masyarakat umum.

Selain itu, Risma juga meminta supaya warga tetap mengisolasi diri secara mandiri di rumah masing-masing yakni dengan cara tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan yang sangat mendesak.

Diketahui dari laman lawancovid-19.surabaya.go.id, jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Surabaya mengalami lonjakan dari sebelumnya pada Sabtu (11/4) hanya 97 orang menjadi 180 orang pada Minggu (12/4). Sedangkan pada Senin (13/4) mengalami kenaikan 28 orang, Selasa (14/4) 8 orang sehingga total saat ini menjadi 228 orang.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020