Kementerian BUMN menyampaikan bahwa perusahaan pelat merah siap menyerap alat bantu pernapasan atau ventilator produksi nasional.Indofarma yang akan kerja sama dengan semua yang buat ventilator. Indofarma siap jadi off taker
"Indofarma yang akan kerja sama dengan semua yang buat ventilator. Indofarma siap jadi off taker," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan Indofarma akan menjalin kerja sama dengan sejumlah BUMN, seperti PT Dirgantara Indonesia, PT Len Industri, dan PT Pindad yang sedang berupaya untuk memproduksi ventilator.
Sebelum diproduksi masal, lanjut dia, ventilator itu akan diuji terlebih dahulu oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknonologi (BPPT) dan perguruan tinggi.
"Nah, yang uji semua itu BPPT dan perguruan tinggi, kalau sudah layak baru diproduksi oleh temen-temen BUMN," katanya.
Secara terpisah Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia akan mendapat tambahan pasokan 200 ventilator portabel produksi dalam negeri yang ditujukan untuk pasien terjangkit COVID-19, selambat-lambatnya pada akhir April 2020.
Baca juga: Menristek: Akhir April RI miliki 200 ventilator produksi lokal
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengharapkan BUMN dapat memproduksi alat kesehatan, termasuk ventilator.
"Ada juga penemuan dari UI (Universitas Indonesia), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lain-lain. Kalau memang nanti kita bisa bantu produksi kenapa nggak," ujar Erick usai meninjau RS Pertamina Jaya di Jakarta, Senin (6/4).
Baca juga: Erick berharap BUMN dapat produksi ventilator
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020