Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah melakukan karantina terhadap 24 warga asal daerah itu, yang baru tiba dari Solo pada Rabu petang.akan dikarantina dan dilakukan rapid test
Karantina dilakukan pada salah satu gedung sekolah dasar (SD) di Pulau Adonara, kata Bupati Flores Timur, Anton Hadjon ketika menghubungi ANTARA, Rabu malam.
"Saya ingin menyampaikan bahwa, pada hari ini, memang ada 24 warga Flores Timur yang tiba dari Solo dengan menggunakan pesawat Wings Air. Informasi mengenai kedatangan mereka sudah disampaikan sejak pagi, sehingga kami melakukan koordinasi dan menyiapkan tempat untuk karantina," katanya.
Menurut dia, saat ini mereka sudah dikarantina untuk 14 hari, sambil menunggu untuk dilakukan rapid test.
"Jadi sesuai dengan prosedur, mereka yang berasal dari daerah terpapar akan dikarantina dan dilakukan rapid test," katanya.
Baca juga: Flores Timur tutup pelabuhan bagi persinggahan kapal Pelni
Baca juga: Jubir: Warga NTT pernah kontak dengan pasien COVID-19 harus jujur
Dia mengatakan, karantina dilakukan di Pulau Adonara karena semua yang tiba di Larantuka dari Solo berasal dari pulau tersebut.
Berdasarkan pengakuan, mereka memutuskan untuk pulang ke kampung halaman karena perusahaan tempat bekerja melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat daerah itu untuk tidak perlu merasa panik, karena semua pendatang dari luar akan ditangani sesuai dengan protokol COVID-19.
Baca juga: Polda NTT bagikan ratusan sembako bagi nelayan di tengah laut
Baca juga: Sampel swab 6 warga Sikka dikirim ke Surabaya
Baca juga: Warga luar NTT diminta tidak pulang cegah penyebaran COVID-19
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020