Hal tersebut diungkapkan kementerian angkatan bersenjata Prancis pada Rabu (15/4).
Menurut kementerian angkatan bersenjata Prancis, sekitar 1.767 pelaut, hampir semuanya dari kapal induk Charles de Gaulle, telah diuji dan hasilnya menunjukkan setidaknya 668 terinfeksi virus corona baru. Hasil yang keluar masih belum dari sepertiga dari tes.
"Tiga puluh satu personil hari ini dirawat di rumah sakit," katanya dalam sebuah pernyataan. "Tes dengan jumlah Lebih banyak sedang dilakukan."
Pembawa virus corona diduga merupakan pelaut yang baru-baru ini mengambil bagian dalam latihan dengan angkatan laut Eropa utara di Laut Baltik. Mereka tiba di rumah di Toulon dua minggu lebih awal dari yang dijadwalkan setelah sekitar 40 anggota awak menunjukkan tanda-tanda gejala COVID-19.
Anggota kru yang sakit telah ditempatkan di bawah pengawasan medis yang ketat di atas kapal bertenaga nuklir itu
Sementara itu, tim yang dilengkapi untuk melakukan tes pertama diterbangkan ke kapal itu.
Awak dari Charles de Gaulle dan fregat Chevalier Paul sekarang berada di dalam pangkalan angkatan laut mereka, sementara pilot pesawat tempur dan helikopter pengangkut juga dalam karantina.
Kepala angkatan laut telah memerintahkan penyelidikan, kata kementerian itu.
Charles de Gaulle berlayar ke Mediterania timur pada 21 Januari untuk mendukung operasi militer Prancis melawan militan Islam di Irak dan Suriah, sebelum dikerahkan ke Atlantik dan kemudian Baltik.
Sumber : Reuters
Baca juga: PBB prediksi 5-25 juta lapangan kerja hilang akibat COVID-19
Baca juga: Myanmar tuntut pendeta karena lawan aturan pembatasan saat pandemi
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020