• Beranda
  • Berita
  • Australia dorong sekolah kembali buka, langkah longgarkan pembatasan

Australia dorong sekolah kembali buka, langkah longgarkan pembatasan

16 April 2020 12:39 WIB
Australia dorong sekolah kembali buka, langkah longgarkan pembatasan
Sebuah pesan yang meminta warga untuk tetap di rumah terpasang di Fairlight, Sydney, Minggu (5/4/2020). ANTARA FOTO/Xinhua/Bai Xuefei/pras.

Kita memerlukan sistem di mana sekolah-sekolah buka, menyediakan pendidikan yang formal, dan juga dukungan moril secara daring bagi para orang tua yang memilih untuk diam di rumah

Pemerintah Federal Australia, Kamis, mendorong para pemimpin negara-negara bagian untuk kembali membuka sekolah sebagai langkah awal untuk melonggarkan kebijakan pembatasan sosial yang telah membantu mengurangi penyebaran virus corona di negara itu.

Sejauh ini, Australia relatif bisa menekan angka kasus COVID-19 dibandingkan sejumlah negara lain di seluruh dunia. Menurut catatan situs worldometers.info, Australia mempunyai rasio sebesar 253 kasus infeksi per satu juta populasi, dan 2 kasus kematian dengan perbandingan yang sama.

Data pada situs itu menunjukkan bahwa Australia melaporkan sejumlah 6.462 kasus positif COVID-19 dengan 63 kasus pasien meninggal dunia per 16 April. Persentase kasus baru harian konsisten di satu digit, sementara beberapa pekan lalu mencapai 25%

Australia mengambil kebijakan menutup restoran, bar, dan toko yang dianggap tidak utama, serta mengancam dengan denda dan bui untuk mencegah perkumpulan lebih dari dua orang di tempat umum.

Bagaimanapun, pemerintah federal menyebut imbauan untuk mulai membuka sekolah didasarkan pada anjuran medis yang menyatakan bahwa anak-anak mempunyai risiko rendah menularkan virus corona.

Beberapa pemimpin dari total delapan negara bagian dan wilayah, yang mempunyai kewenangan untuk urusan pendidikan sekolah, tidak menggubris imbauan itu dan tetap memerintahkan agar sekolah ditutup.

Menurut laporan media lokal, isu perselisihan pendapat diperkirakan akan muncul ke permukaan dengan agenda kabinet nasional yang menyasar penanggulangan krisis.

"Kita memerlukan sistem di mana sekolah-sekolah buka, menyediakan pendidikan yang formal, dan juga dukungan moril secara daring bagi para orang tua yang memilih untuk diam di rumah," kata pejabat federal urusan keuangan, Josh Frydenberg, dalam siaran televisi.

Dia menambahkan, "Ini menjadi tantangan dan kami ingin anak-anak tidak melewatkan pendidikannya. Pandemi COVID-19 mungkin bisa merampas banyak hal dari kita, namun tentu kita tidak ingin pendidikan anak-anak kita juga ikut dirampas."

Di negara bagian Victoria, wilayah dengan populasi terbanyak kedua di Australia dengan pemerintah yang meminta orang tua untuk menjaga anaknya tetap di rumah jika bisa, hanya 3% saja anak datang ke sekolah pada Selasa (14/4), hari pertama masuk setelah libur Paskah.

Sementara itu, anak-anak sekolah di negara bagian dan wilayah lainnya masih menjalani masa libur tengah semester mereka.

Sumber: Reuters

Baca juga: PM: sistem layanan kesehatan Australia mampu atasi pandemi corona
Baca juga: Australia batasi pembelian minuman beralkohol saat karantina corona
Baca juga: Australia perketat aturan karantina untuk perangi virus corona
​​​​​​​

Pewarta: Suwanti
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2020