Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan melakukan lagi rapid test untuk mendeteksi virus corona COVID-19 terhadap 300 orang warga Kota Bogor berkategori sebagai orang dengan risiko (ODR).Pemkot Bogor sampai saat ini masih memantau sebanyak 368 orang dalam pengawasan (ODP) dan 13 orang tanpa gejala (OTG)
Pelaksanaan rapid test diselenggarakan di halaman GOR Pajajaran Kota Bogor dengan pola "drive thru" yakni peserta tes tetap berada di kendaraan, baik mobil dan sepeda motor, sehingga tidak ada antrean orang dalam jarak dekat.
Petugas dari Dinas Kesehatan dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap mendatangi kendaraan dan melakukan tes, yakni mengukur temperatur tubuh menggunakan thermogun dan mengambil sampel darah.
Peserta yang telah menjalani tes sudah bisa mengetahui hasilnya setelah menunggu sekitar 10-15 menit. Menurut Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, melalui telepon selulernya, di Kota Bogor, Pemerintah Kota Bogor masih memiliki 300 kit rapid tes, sehingga digunakan untuk memeriksa 300 warga Kota Bogor berkategori ODR meiputi orang dalam pemantauan maupun orang tanpa gejala (ODP dan OTG).
Menurut dia, Pemerintah Kota Bogor juga masih mengajukan usulan lagi melalui Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memberikan bantuan rapid tes kit, karena masih banyak warga Kota Bogor berstatus ODP.
Berdasarkan data dari Posko Siaga Corona Dinas Kesehatan Kota Bogor, sampai Rabu (15/4), masih memantau sebanyak 368 ODP dan 13 OTG.
Sementara itu, kasus positif COVID-19 di Kota Bogor secara keseluruhan hingga Rabu (15/4) ada sebanyak 58 kasus, dan dari jumlah tersebut 10 kasus meninggal dunia.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020