"Saudara-saudara yang diminta untuk isolasi di rumah tidak perlu khawatir karena petugas kesehatan pemerintah, tetap bersama kawan-kawan, tidak ditinggal sendirian. Tetap diawasi, tetap diobservasi, sehingga yang diperlukan kawan-kawan yang isolasi di rumah tetap bisa berhubungan dengan petugas kesehatan," kata Daeng dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Kamis.
Baca juga: IDI: Pekerja lapangan langsung mandi sampai di rumah
Baca juga: IDI anjurkan penggunaan masker kain dilapisi saputangan
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah bekerja sama dengan hampir seluruh penyedia jasa layanan telemedis untuk menyediakan konsultasi kesehatan jarak jauh.
Daeng meminta agar masyarakat yang mengisolasi diri di rumah untuk tidak segan-segan menggunakan layanan telemedis tersebut, baik itu konsultasi kesehatan atau untuk menerima saran dan pesan dari tenaga kesehatan tentang apa yang harus dilakukan selama berada di rumah.
"Silakan dimanfaatkan, jangan khawatir kami dari IDI dan yang lain siap melayani kawan-kawan sekalian yang memerlukan konsultasi, memerlukan petunjuk-petunjuk bagaimana cara yang baik menjaga kesehatan, bagaimana cara mencari pertolongan untuk periksa lanjutan, melihat perkembangan perjalanan penyakit apakah perlu perawatan di rumah sakit atau tidak," kata Daeng.
Baca juga: IDI: Belum ada penelitian penularan COVID-19 melalui asap rokok
Baca juga: IDI: Masyarakat pernah kontak penderita jujur periksakan diri
Menurut Daeng, layanan telemedis ini sangat efektif dan efisien di saat kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia yang terus bertambah.
Daeng juga meminta kepada seluruh warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah untuk bersabar dan tetap patuh menjalani masa karantina. "Mohon kesabarannya untuk mematuhi apa yang sudah dimintakan oleh pemerintah dan petugas kesehatan untuk secara tertib diam di rumah, tetap jaga kebersihan, jaga kesehatan, jaga stamina yang baik," kata Daeng.
Data kasus COVID-19 di Indonesia per tanggal 16 April 2020 pukul 12.00 sebanyak 5.516 positif, 548 orang sembuh, 496 jiwa meninggal, 11.873 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan 169.446 Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Sedangkan pemerintah juga telah melakukan pemeriksaan laboratorium, yaitu uji PCR pada 39.706 spesimen dari 34.975 orang dengan menggunakan 32 laboratorium yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020