Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Jakarta Selatan membagikan 1.000 masker kain kepada pedagang dan pembeli di Pasar Minggu, Jakarta Selatan dalam rangka mencegah penyebaran corona virus disease 2019 (COVID-19) pada pasar tradisional itu, Kamis.Virus ini tidak bisa ditebak ada dimana, pembawa virusnya kita tidak tahu siapa, bisa saja penjual atau pembeli
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jakarta Selatan, Isnawa Adji mengatakan penggunaan masker kini diwajibkan bagi setiap warga yang sedang beraktivitas di luar rumah, hal ini bagian dari penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Di Pasar Minggu ini masih ada pedagang dan pembeli yang tidak menggunakan masker," kata Isnawa.
Isnawa menyebutkan, dalam mencegah penyebaran COVID-19 perlu peran semua pihak tidak hanya tenaga medis, pemerintah tapi juga masyarakat dengan mematuhi imbauan pemerintah salah satunya menggunakan masker.
Baca juga: Pemkot Jaksel terima 5.350 masker bantuan dunia usaha
Menurut dia, masih minimnya kesadaran masyarakat untuk melindungi diri dari potensi penularan COVID-19 menjadi salah satu penyebab pandemi cukup lama terjadi di wilayah Jakarta Selatan.
"Seharusnya setiap orang menyadari masker menjadi salah satu upaya mencegah penularan COVID-19," kata Wakil Wali Kota Jakarta Selatan ini.
Untuk menekan angka kasus COVID-19 di wilayah Jakarta Selatan, Gugus Tugas membagikan bantuan masker dari Kementerian Kesehatan RI serta menjadikan pasar sebagai kawasan wajib memakai masker bagi pedagang maupun pembeli dan pengunjung lainnya.
Pasar salah satu pusat keramaian tempat bertemunya penjual dan pembeli yang memiliki potensi penularan, mengingat COVID-19 penularannya sangat cepat.
Baca juga: Warga Jaksel boleh gunakan kas masjid untuk penanganan COVID-19
Selain membagikan masker, Gugus Tugas juga memberikan sosialisasi kepada penjual dan pembeli tentang mencegah COVID-19 selama beraktivitas di pasar serta penerapan PSBB.
Menurut Isnawa, semua pihak harus menyukseskan PSBB. Walaupun masih banyak masyarakat yang menganggap COVID-19 tidak berbahaya, tapi virus bernama COVID-19 tersebut berbahaya karena telah mengganggu kesehatan, ekonomi dan kehidupan global.
"Virus ini tidak bisa ditebak ada dimana, pembawa virusnya kita tidak tahu siapa, bisa saja penjual atau pembeli," katanya.
Pembagian masker tersebut diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat yang kesulitan mendapatkan atau membeli masker dalam situasi saat ini.
Baca juga: Pemkot Jaksel siap terapkan PSBB sesuai arahan Anies
Kasudin Kesehatan Jakarta Selatan Muhammad Helmy menambahkan, 1.000 masker dari Kementerian Kesehatan tersebut dibagikan juga ke Pasar Mede Cilandak dan beberapa pos usaha kesehatan kerja lainnya.
Helmy menyebutkan, pihaknya terus mensosialisasikan penggunaan masker kepada masyarakat, termasuk jaga jarak sosial dan fisik untuk menekan angka penyebaran COVID-19.
"Sudinkes Jaksel gencarkan sosialisasi penanganan COVID-19. Mengingatkan masyarakat untuk segera berobat apabila mengalami batuk, pilek, sesak nafas dan demam," kata Helmy.
Pembagian masker ini melibatkan tiga pilar yakni Pemkot Jaksel, Polres Metro dan Korem 0504, secara bersama-sama turun ke masyarakat untuk mensosialisasikan PSBB. Pembagian masker ini juga menerapkan jaga jarak sosial dan fisik.
Baca juga: Jaksel sosialisasikan kewajiban penggunaan masker
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020