"Kami baru mendapat kabar beberapa hari yang lalu, kalau anak kami Evi Novianti binti Dedi (34) warga Kampung Sukaluyu, Desa Cibiuk, Kecamatan Ciranjang, meninggal. Sedangkan dari keterangan yang kami dapatkan anak kami ditemukan meninggal akhir Maret," kata Ai saat dihubungi Kamis.
Ia menjelaskan, beberapa bulan yang lalu, dirinya masih mendapatkan kabar dari anaknya yang sudah bekerja selama 10 tahun enam bulan di negara tersebut. Namun sejak satu bulan terakhir, pihak keluarga tidak pernah mendapat kabar hingga akhirnya kabar dari KBRI menyebutkan Evi meninggal dunia.
Jasad anaknya itu, berdasarkan kabar dari KBRI ditemukan di luar kota Riyad, tepatnya di tengah area parkir kendaraan dengan sejumlah luka mengenaskan di sekujur tubuhnya. Pihak KBRI tidak menyebutkan secara jelas penyebab kematian anaknya itu.
Baca juga: Selama bekerja, TKW Cirebon yang dibuang majikan tidak digaji
Baca juga: SBMI : TKW di Malaysia asal Cirebon lari bukan dibuang majikan
Baca juga: Seorang TKW asal Dompu dari Singapura alami gejala mirip COVID-19
"Pihak KBRI akan membantu setelah kami menyerahkan dokumen yang diperlukan seperti fatwa waris, surat persetujuan pemakaman, surat minta outopsi dan tuntutan hak almarhumah, termasuk tuntutan pengusutan tuntas atas kasus meninggalnya anak saya," kata Ai.
Pihak keluarga berharap aparat di Arab Saudi dibantu berbagai pihak dari Indonesia, dapat mengusut tuntas penyebab meninggalnya Evi yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga dan selama ini bekerja dengan baik di negara orang.
"Kami juga menguasakan pengurusan tersebut ke Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Pembaharuan Cianjur, agar dapat membantu kami dalam mencari keadilan yang menimpa anak kami di negara orang," katanya.
Ketua DPC Astakira Pembaharuan Cianjur, Ali Hildan, mengatakan pihaknya segera bersurat ke PWNI dan BHI Kemlu RI, Kemnaker RI, pengaduan ke BP2MI dan Disnakertrans Cianjur dengan harapan mendapat kejelasan terkait meninggalnya TKI asal Cianjur itu.
"Kami dikuasakan pihak keluarga yang berharap mendapat kejelasan terkait kematian almarhummah, untuk pemakaman keluarga setuju di Arab Saudi, namun kasus meningggalnya korban harus dituntasan. Kami masih menunggu jawaban dari KBRI di Arab Saudi," katanya.
Sedangkan terkait dokumen yang diminta ke pihak keluarga telah dikirimkan beberapa waktu lalu dengan harapan KBRI dapat memberikan kabar penyebab pasti meninggalnya korban. "Kami juga akan mengurus hak korban dapat diterima ahli waris," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020