Menurut Coates, ada kemungkinan Jepang sebagaimana belahan dunia lain bakal menemui dampak ekonomi akibat pandemi virus corona yang saat ini tengah berlangsung, sehingga Olimpiade Tokyo bakal membantu negara itu pulih lebih cepat.
Baca juga: Panpel Olimpiade disarankan tentukan skala prioritas pangkas biaya
"Tahun depan, 2021, jika Jepang seperti bagian dunia lainnya akan mengalami perlambatan ekonomi, bahkan mungkin resesi, tetapi Olimpiade bakal menghadirkan kesempatan positif sebagai stimulus ekonomi," kata Coates dilansir Reuters, Kamis.
"Olimpiade bakal menjadi pemantik kebangkitan ekonomi. Mendorong industri pariwisata, kesempatan bagi pengelola hotel dan industri penerbangannya," ujarnya menambahkan.
Coates melontarkan pujian kepada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang mengambil keputusan menunda Olimpiade Tokyo disertai peninjauan cermat.
"Saya pikir PM Abe seorang yang cerdas dan saya yakin ketika ia mengajukan penundaan Olimpiade Tokyo ke IOC... ia sudah mempertimbangkannya sebagai stimulus ekonomi bagi Tokyo dan Jepang yang mungkin akan mengalami perlambatan," katanya.
"Saya pikir akan ada banyak negara dan kota di seluruh dunia yang berharap mendapat kesempatan serupa," ujar Coates menyudahi.
Baca juga: BMX berpeluang ke Olimpiade, trek masih tunggu keputusan UCI
Jepang saat ini tengah mempersiapkan pemberlakuan kondisi darurat nasional, tidak hanya di kota-kota besar, sebagai upaya memerangi persebaran COVID-19.
Data WHO mencatat hingga 15 April terdapat 8.100 orang positif tertular COVID-19 dan 119 korban jiwa.
Baca juga: Anthony sikapi pergeseran Olimpiade Tokyo dengan santai
Baca juga: IOC tetapkan batas waktu periode kualifikasi pada 29 Juni 2021
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020