Imigrasi Palu tetap buka layanan paspor

17 April 2020 09:34 WIB
Imigrasi Palu tetap buka layanan paspor
Suasana sepi terlihat di Kantor Imigrasi Palu. Tidak ada satu pun yang datang mengurus paspor. Kondisi ini sudah berlangsung dalam beberapa hari terakhir ini. Padahal sebelum pandemik Virus Corona pemohon paspor cukup banyak. (ANTARA/Anas Masa).

Kami setiap hari siap melayani masyarakat yang hendak mengurus paspor

Kantor Imigrasi Palu, Sulawesi Tengah tetap membuka pelayanan permohonan dokumen perjalanan ke luar negeri, termasuk paspor umrah, meski di tengah pandemik COVID-19.

"Kami setiap hari siap melayani masyarakat yang hendak mengurus paspor," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Palu, Wahyu, di Palu, Jumat.

Ia mengatakan pelayanan tetap seperti biasanya, hanya saja yang berbeda mereka semua menggunakan masker.
Baca juga: Imigrasi Palu: Pelayanan paspor simpati sudah berakhir


Sejak wabah COVID-19, kata dia, permohonan paspor melalui Imigrasi Palu terus mengalami penurunan. Bahkan, dalam beberapa hari ini tidak ada satu pun pemohon paspor yang datang ke kantor, dikarenakan masyarakat semakin sadar untuk tinggal di rumah dan baru akan kembali mengurus paspor setelah kondisi atau pandemik COVID-19 berakhir.

"Dan kami mendukungnya," kata Wahyu.

Sebelum adanya wabah Corona, saban hari petugas Imigrasi Palu menerbitkan sampai 50 buku paspor. "Tapi sekarang ini dalam beberapa hari terakhir sama sekali penerbitan paspor nihil, karena tidak ada permohonan pembuatan paspor," ujarnya pula.

Menyangkut permohonan paspor haji, Wahyu mengatakan semuanya sudah rampung sebelum adanya pandemi COVID-19.

Khusus untuk pelayanan paspor haji, jajaran Imigrasi Palu menerapkan sistem jemput bola. Artinya petugas imigrasi yang datang ke kabupaten/kota di Sulteng untuk melakukan perekaman.

Setelah selesai perekaman, kemudian paspor dicetak di Palu. Di kabupaten hanya semata-mata untuk pelayanan perekaman saja, dengan catatan semua persyaratan administrasi sudah dilengkapi.

Langkah tersebut sangat membantu dan meringankan masyarakat. Kalau mereka datang ke Palu, otomatis mengeluarkan biaya transportasi dan juga penginapan serta makan.
Tetapi jika perekaman dilakukan di kabupaten, maka mereka tidak lagi mengeluarkan biaya dimaksud. "Itu kan sangat membantu mereka," kata Wahyu pula.
Baca juga: Imigrasi Palu jemput bola mudahkan calon jamaah haji

Pewarta: Anas Masa
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020